Sosil - Menulis day 25
Memasuki semester
genap, artinya pasti ada sosialisasi dari mahasiswa baru. Mau gak mau, suka gak
suka. Di sini kita akan menghadapi para mahasiswa baru yang menanyakan
kesediaan kita untuk ditanyai. Tujuan dari sosialisasi ini sendiri, adalah
mengenalkan mahasiswa baru dengan kakak kelasnya yang di mana mungkin kita acuh
tak acuh selama beberapa waktu terakhir tidak mempedulikannya.
Dulunya, aku akan kabur dan tidak mempedulikan dengan tugas
mereka yang belum selesai. Menjanjikan waktu-waktu yang sebenarnya gak ada. Dan
bahkan seekstrim aku akan lari seribu langkah saat melihat mereka.
Sekarang aku berada diposisi kakak tingkat. Dan kalo jujur.
Pertanyaan yang diajukan adik kelas ini pasti akan sama semua dan jawabannya
akan mirip-mirip. Aku ingin menjawabnya dengan cara atau inovasi yang berbeda.
Sehingga bisa melatih imajinasiku sendiri juga.
Namun, kadang macet juga. Karena memang masalahnya sudah
cukup spesifik. Pertanyaanan yang akan diajukkan pasti akan tertuju pada suatu
instalasi yang akan mereka buat, di mana posisinya, dan bentuknya seperti apa.
Di sini mereka perlu mengkaji bentuk seperti apa yang
dibutuhkan, menjawab permasalahan yang seperti apa, dan seurgent apa masalah
itu perlu dibahas. Di sini mereka perlu mengidentifikasi problem yang mereka
temui terlebih dahulu. Kemudian, mengungkapkan pertanyaan tentang permasalahan
apa dan bagaimana media promosi yang ada di arsitektur selama ini.
Jawaban yang mereka berikan beragam, ada yang mengemukakan
tentang pergantian ruang, keterbatasan ruang, monotonnya ruang, ada yang
membahas sirkulasi spot yang paling menarik di arsi. Terdapat pula jawaban yang
memang sudah tepat sasaran yakni menjawab mading yang dinilai kurang memberikan
banyak informasi, media online seperti website dan bulletin, atau membahas
tentang pameran arsitektur yang rasanya kurang terawat. Padahal itu tidak
dimaksudkan untuk dipajang .bisa dilihat dari penataan letaknya yang amburadul.
Itu diletakkan disitu karena terpaksa
saja. Tipe penjawaban terakhir adalah
jawaban yang paling tidak nyambung dapat dikatakan dia tidak tahu menahu
tentang jawaban yang benar untuk pertanyaannya tersebut. Sehingga menjawab yang
berada diluar kekuasaan dia dan tidak berpengaruh besar terhadap apa yang ada
di sini.
Saat sosil ini sebenarnya ada perasaan bosan. Karena
pertanyaannya dan jawabannya akan selalu sama. Cuma beda di orang yang
menanyakannya saja. Sehingga di sini aku berusaha untuk menggunakan perspektif
/pendekatan/solusi yang berbeda setiap kali sosialisasi.
Di sini terdapat beberapa peraturan yang mengikat kita dan
sebaiknya tidak dilanggar oleh kakak kelasnya demi kelancaran pengkaderan serta
penanaman nilai-nilainya. Kakak tingkatnya hanya boleh ada 2 pada satu sesi
sosialisasi. Kemudian, satu kating bisa memegang 3 anak. Tidak boleh lebih.
Untuk waktu dan tempat tidak diatur. Sebelumnya harus berada di lingkungan
kampus atau jurusan dengan tujuan untuk mengenalkan mereka dan membiasakan pada
lingkungan kampus. Berhubung, mereka sudah mengenal kita dan bekerja sama pada
suatu kepanitiaan yakni, Arch Project. Jadinya mereka bisa mendapatkan jalan
pintas di sini.
Pada pengkaderan sesi sosialisasi ini, kita pasti akan
berfoto dan bertatapan secara langsung. Hal yang perlu diperhatikan tidak boleh
memberitahu grand desain yang sedang dilakukan ataupun membuka kedok elemen. Tetapi,
tidak masalah untuk bercerita dan curhat. Boleh bertukar pikiran dan membagi
pengalaman saat kaderisasi sebelumnya tetapi tidak boleh mengolok-ngolok dan
tetap ada batasannya
Sehingga, kesimpulanku. Kegiatan sosialisasi itu
menyenangkan. Karena di sini kita bisa tebar pesona. Kenalan dengan muka-muka
Angkatan 2019. Selain itu, sangking banyaknya yang kenalan dibanding yang bisa
aku ingat. Habis kenalan aku langsung lupa Namanya. Tetapi, kalo katingnya yang
gak hafal nama, gak masalah. Tentu saja, adik kelas nya wajib menghafal.
#30DWC
#30DWCJilid22
#Day25
0 Response to "Sosil - Menulis day 25"
Post a Comment