Hati ini - Menulis day 22
Hati yang penuh serasa terkungkung, membawa pilu
Kadang kata yang keluar telah terjadi sekejap, Namun tidak dapat ditangkap luka permanen yang amat dalam telah teriris didalamnya.
Pernah gak sih merasa hati kita sesak? Bisa jadi itu karena marah. Ada yang bilang gak mungkin ada asap kalo gak ada api. Gak mungkin marah tanpa sebab dan akibat. Sebelum kita bahas lebih lanjut. Marah itu apa sih? Apa yang menyebabkan marah dan bagaimana solusinya?
Marah adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Kadang marah bisa membuat kita buta akan hal yang benar dan salah.
Marah bisa terjadi kalo kita merasa ego kita terusik, hal yang merasa mengganggu kita, kita tidak mendapatkan hak yang seharusnya kita peroleh, tidak mendapat kemanusian yang layak, tidak mendapatkan perlakukan yang sama, atau malah mendapatkan perlakukan yang tidak sepantasnya atau seharusnya.
Kalau dari aku sendiri, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melanjutkan gejolak hati yang menggebu-gebu ini dan menghindari kerusakan atau kejadian yang tentu saja tidak diinginkan.
Pertama-tama, analisis dulu. Apakah marah ini diperlukan? Apakah dengan marah dapat diselesaikan? Apakah marah adalah cara penyelesaian dengan baik? Kalau aku melakukan seperti ini, efek yang terjadi akan seperti apa ya?
Kedua, kalo ternyata tidak dirasa bermanfaat. Jadi gak jadi marah. Namun, apabila ternyata diperlukan untuk marah. Tentu jangan takut, jangan kabur ataupun jangan menghindar. Loh! Kok malah diajarin untuk marah? Karena sebenarnya dengan kita lari saat ada masalah itu. Masalah itu bisa tambah besar dan berimbas ke hal-hal lain yang tidak diinginkan. Itu Pun bisa membawa permasalahan -permasalahan baru dan melukai diri kita sendiri juga. Karena tentu saja emosi negatif tidak baik bagi tubuh dan membawa sinyal hormon yang salah kebagian lain.
Apakah ada marah yang baik? Iya, ada. Jika marah dituangkan ke hal-hal yang lebih berguna. Istilahnya balas dendam dengan manis. Jadi semisal, kamu mendapatkan nilai jelek disekolah. Jangan dibuktikan yah, emang nilaiku jelek kemudian malah tambah ngambek. Balaslah dengan mu! Buktikan kalo kamu bisa memberikan lebih dari ekspektasi orang-orang karena dengan demikian pembalasanmu akan terasa lebih manis. Kalo kamu terpuruk dan kabur, kamu sendiri yang akan merasakan kepedihannya.
Sebaiknya kita belajar mengendalikan marah dari kapan? Sedari kecil. Kalo tidak marah apakah bagus? Belum tentu. Bisa jadi, kita tidak memiliki sensory untuk merespon hal tersebut. Wah bisa jadi lebih bahaya dong? Pastinya. Tetapi selalu ingat bagaimana marah tercipta.
Ingat saja, pikiran kita adalah senjata terampuh sejagad raya. Apapun yang kamu pikirkan semesta akan mendukungmu. Jadi pikirkan hal-hal yang baik dan menyenangkan untuk membawa dirimu kehal yang lebih baik pula.
Kadang kata yang keluar telah terjadi sekejap, Namun tidak dapat ditangkap luka permanen yang amat dalam telah teriris didalamnya.
Pernah gak sih merasa hati kita sesak? Bisa jadi itu karena marah. Ada yang bilang gak mungkin ada asap kalo gak ada api. Gak mungkin marah tanpa sebab dan akibat. Sebelum kita bahas lebih lanjut. Marah itu apa sih? Apa yang menyebabkan marah dan bagaimana solusinya?
Marah adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan noradrenalin. Kadang marah bisa membuat kita buta akan hal yang benar dan salah.
Marah bisa terjadi kalo kita merasa ego kita terusik, hal yang merasa mengganggu kita, kita tidak mendapatkan hak yang seharusnya kita peroleh, tidak mendapat kemanusian yang layak, tidak mendapatkan perlakukan yang sama, atau malah mendapatkan perlakukan yang tidak sepantasnya atau seharusnya.
Kalau dari aku sendiri, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melanjutkan gejolak hati yang menggebu-gebu ini dan menghindari kerusakan atau kejadian yang tentu saja tidak diinginkan.
Pertama-tama, analisis dulu. Apakah marah ini diperlukan? Apakah dengan marah dapat diselesaikan? Apakah marah adalah cara penyelesaian dengan baik? Kalau aku melakukan seperti ini, efek yang terjadi akan seperti apa ya?
Kedua, kalo ternyata tidak dirasa bermanfaat. Jadi gak jadi marah. Namun, apabila ternyata diperlukan untuk marah. Tentu jangan takut, jangan kabur ataupun jangan menghindar. Loh! Kok malah diajarin untuk marah? Karena sebenarnya dengan kita lari saat ada masalah itu. Masalah itu bisa tambah besar dan berimbas ke hal-hal lain yang tidak diinginkan. Itu Pun bisa membawa permasalahan -permasalahan baru dan melukai diri kita sendiri juga. Karena tentu saja emosi negatif tidak baik bagi tubuh dan membawa sinyal hormon yang salah kebagian lain.
Apakah ada marah yang baik? Iya, ada. Jika marah dituangkan ke hal-hal yang lebih berguna. Istilahnya balas dendam dengan manis. Jadi semisal, kamu mendapatkan nilai jelek disekolah. Jangan dibuktikan yah, emang nilaiku jelek kemudian malah tambah ngambek. Balaslah dengan mu! Buktikan kalo kamu bisa memberikan lebih dari ekspektasi orang-orang karena dengan demikian pembalasanmu akan terasa lebih manis. Kalo kamu terpuruk dan kabur, kamu sendiri yang akan merasakan kepedihannya.
Sebaiknya kita belajar mengendalikan marah dari kapan? Sedari kecil. Kalo tidak marah apakah bagus? Belum tentu. Bisa jadi, kita tidak memiliki sensory untuk merespon hal tersebut. Wah bisa jadi lebih bahaya dong? Pastinya. Tetapi selalu ingat bagaimana marah tercipta.
Ingat saja, pikiran kita adalah senjata terampuh sejagad raya. Apapun yang kamu pikirkan semesta akan mendukungmu. Jadi pikirkan hal-hal yang baik dan menyenangkan untuk membawa dirimu kehal yang lebih baik pula.
#30DWC
#30DWCJilid22
#Day22
Semangat, Mba. Tinggal 8 hari lagi ^_^
ReplyDeleteMakasih Kak hehe, maunya semangat setiap hari. Kakak juga semangat :)
ReplyDelete