live up side down - Menulis day 28
Kehidupan di tengah-tengah kota metropolitan memang berbeda dengan kehidupan didalam kampung pada umumnya. Nilai-nilai yang dianut dan coba dilaksanakan berbeda dengan nilai nilai yang dijunjung tinggi pada tahapan ini. Sehingga sering kali ada rasa yang hambar. Saat di perkotaan semua orang acuh tak acuh pada dirinya masing-masing.
Baru-baru ini kehidupan membuatku panik. Semuanya bermula dengan menyebarnya virus yang sangat sakti. di mana virus ini mulanya merupakan senjata biologis. Semua orang dan ilmuwan di dunia dikerahkan untuk menjawab permasalahan ini. Dan kerap banyak pihak yang ikut membantu memberikan informasi yang benar kepada teman-teman sekalian guna meminimalisir kesalahpahaman dan sikap berlebih dari berbagai pihak.
Pagi ini aku mendapatkan berita yang menggemparkan seluruh masyarakat. Bahwa bahasannya di kampus aka nada pembatalan arak-arakan. Sontak kaget. Padahal persiapan sudah 95%. Hal ini merupakan tindakan preventif untuk menghindarkan warga negara Indonesia terhadap virus corona. Tidak hanya dikejutkan dengan itu. Semua kegiatan perkuliahan akan mengalami perpindahan ke media online. Yakni zoom. Dan emailnya sudah dikirimkan ke semua anak di kampus.
Kemudian panik lah diriku. Rasanya hidup langsung berubah seratus delapan puluh derajat. di mana aku terkejut dengan apa yang ada di sini. Rasanya sudah seperti film world war z. aku sontak tidak dapat mengendalikan diri.
Jadilah aku menstok beberapa mi untuk dimakan selama beberapa hari. Kemudian ingin memberikan tubuhku liquid-liquid yang ada. Tindakan yang tiba-tiba ini membuatku terkejut juga. Wah, rasanya cepat sekali. Dan keadaan mendouble dua kali lipat. Ketakutan muncul karena ketidak tahuan. Sehingga dunia yang abu-abu itu terasa untuk sangat sulit untuk dicapai.
Kita lihat saja bagaimana respons teman-teman terhadap kuliah daring. Semoga kita gak dipulangkan. Karena aku suka banget dengan kuliah offline yang bertemu langsung. Semoga semuanya sehat dan kejadian ini mereda dengan cepat. Amin.
Baru-baru ini kehidupan membuatku panik. Semuanya bermula dengan menyebarnya virus yang sangat sakti. di mana virus ini mulanya merupakan senjata biologis. Semua orang dan ilmuwan di dunia dikerahkan untuk menjawab permasalahan ini. Dan kerap banyak pihak yang ikut membantu memberikan informasi yang benar kepada teman-teman sekalian guna meminimalisir kesalahpahaman dan sikap berlebih dari berbagai pihak.
Pagi ini aku mendapatkan berita yang menggemparkan seluruh masyarakat. Bahwa bahasannya di kampus aka nada pembatalan arak-arakan. Sontak kaget. Padahal persiapan sudah 95%. Hal ini merupakan tindakan preventif untuk menghindarkan warga negara Indonesia terhadap virus corona. Tidak hanya dikejutkan dengan itu. Semua kegiatan perkuliahan akan mengalami perpindahan ke media online. Yakni zoom. Dan emailnya sudah dikirimkan ke semua anak di kampus.
Kemudian panik lah diriku. Rasanya hidup langsung berubah seratus delapan puluh derajat. di mana aku terkejut dengan apa yang ada di sini. Rasanya sudah seperti film world war z. aku sontak tidak dapat mengendalikan diri.
Jadilah aku menstok beberapa mi untuk dimakan selama beberapa hari. Kemudian ingin memberikan tubuhku liquid-liquid yang ada. Tindakan yang tiba-tiba ini membuatku terkejut juga. Wah, rasanya cepat sekali. Dan keadaan mendouble dua kali lipat. Ketakutan muncul karena ketidak tahuan. Sehingga dunia yang abu-abu itu terasa untuk sangat sulit untuk dicapai.
Kita lihat saja bagaimana respons teman-teman terhadap kuliah daring. Semoga kita gak dipulangkan. Karena aku suka banget dengan kuliah offline yang bertemu langsung. Semoga semuanya sehat dan kejadian ini mereda dengan cepat. Amin.
#30DWC
#30DWCJilid22
#Day28
0 Response to "live up side down - Menulis day 28"
Post a Comment