Mimpi - Menulis day 23
Menghidupkan Mimpi
Tahukah kalian apakah itu mimpi? Yang terbayang di benakku pertama kali adalah langit. Langit yang penuh dengan bintang kejora dan meteor yang bisa mengabulkan permintaanku. Entah mengapa perasaan senang dan menyenangkan itu muncul di benakku. Rasa pengharapan rasa akan adanya sesuatu yang dituju dan dinantikan untuk hari esok.
Ini adalah mimpi versi Wikipedia : Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi.
Menurutku mimpi merupakan hal yang tak jauh berbeda dari Wikipedia. Sesuatu yang ingin kita capai tetapi belum terwujud juga. Hingga kini. Sehingga dia disebut mimpi. Kalo dia sudah terwujud mungkin sebutannya fakta dan kenyataan.
Dalam konotasi negatif. Mimpi sering kali digunakan untuk kabur dari kenyataan. Mengistirahatkan tubuh. Atau terlepas dari kesengsaraan untuk sementara waktu. Tidak memikirkan hal hal yang tidak ingin dipikirkan.
tetapi, tidak terbatas hanya dengan itu. Mimpi kadang bisa bermula dari imajinasi. Kali ini hal yang konotasinya positif. Saat kita bermimpi, tidak ada yang membatasi kita. Tidak ada ruang tidak ada waktu yang mengerucutkan keinginan kita. Mematikan satu sel demi sel. Tidak. Hanya ada kita dan imajinasi.
Apakah aku takut berimajinasi? Anehnya pertanyaan yang sama ini pernah ditanyakan kepadaku 6 tahun yang lalu. tetapi jawabanku berbeda. Dulu aku akan dengan pede menjawab. mengapa ada yang tak berani bermimpi? Orang Cuma mimpi. tetapi kadang orang takut bermimpi. Karena tidak ingin sakit dan jatuh saat tidak tercapai. tetapi kini, aku mengerti kalo ada spektrum abu-abu di mana ketidakpastian bersemayam. tetapi siapa yang tau. Kalo mengenai itu tidak ada yang bisa menduga. Itu harus berasal dari diri kita sendiri.
Ada pepatah mengatakan, bermimpilah setinggi langit. Karena jika kau jatuh kamu akan jatuh di antara bintang-bintang. Bermimpilah layaknya anak-anak. Jangan belum melangkah. Sudah berani bilang kata gak mungkin, gak bisa, itu gimana caranya. Ada seribu satu cara menuju ke roma. Tenang saja. Karena kalau kamu bingung memulainya. Setidaknya beranilah berpikir mengenainya. Karena bermimpi itu untuk siapa saja. Tidak peduli kamu itu siapa.
Bermimpi itu sangat menyenangkan rasanya candu. Rasanya tetap ingin dalam posisi itu. tetapi mimpi hanya akan tetap menjadi mimpi kalo kamu tidak menggerakkan kakimu. Bergeraklah menuju ambang batas.
Apakah kamu mau mulai bermimpi?
Episode selanjutnya : Mimpiku 😊
Tahukah kalian apakah itu mimpi? Yang terbayang di benakku pertama kali adalah langit. Langit yang penuh dengan bintang kejora dan meteor yang bisa mengabulkan permintaanku. Entah mengapa perasaan senang dan menyenangkan itu muncul di benakku. Rasa pengharapan rasa akan adanya sesuatu yang dituju dan dinantikan untuk hari esok.
Ini adalah mimpi versi Wikipedia : Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi.
Menurutku mimpi merupakan hal yang tak jauh berbeda dari Wikipedia. Sesuatu yang ingin kita capai tetapi belum terwujud juga. Hingga kini. Sehingga dia disebut mimpi. Kalo dia sudah terwujud mungkin sebutannya fakta dan kenyataan.
Dalam konotasi negatif. Mimpi sering kali digunakan untuk kabur dari kenyataan. Mengistirahatkan tubuh. Atau terlepas dari kesengsaraan untuk sementara waktu. Tidak memikirkan hal hal yang tidak ingin dipikirkan.
tetapi, tidak terbatas hanya dengan itu. Mimpi kadang bisa bermula dari imajinasi. Kali ini hal yang konotasinya positif. Saat kita bermimpi, tidak ada yang membatasi kita. Tidak ada ruang tidak ada waktu yang mengerucutkan keinginan kita. Mematikan satu sel demi sel. Tidak. Hanya ada kita dan imajinasi.
Apakah aku takut berimajinasi? Anehnya pertanyaan yang sama ini pernah ditanyakan kepadaku 6 tahun yang lalu. tetapi jawabanku berbeda. Dulu aku akan dengan pede menjawab. mengapa ada yang tak berani bermimpi? Orang Cuma mimpi. tetapi kadang orang takut bermimpi. Karena tidak ingin sakit dan jatuh saat tidak tercapai. tetapi kini, aku mengerti kalo ada spektrum abu-abu di mana ketidakpastian bersemayam. tetapi siapa yang tau. Kalo mengenai itu tidak ada yang bisa menduga. Itu harus berasal dari diri kita sendiri.
Ada pepatah mengatakan, bermimpilah setinggi langit. Karena jika kau jatuh kamu akan jatuh di antara bintang-bintang. Bermimpilah layaknya anak-anak. Jangan belum melangkah. Sudah berani bilang kata gak mungkin, gak bisa, itu gimana caranya. Ada seribu satu cara menuju ke roma. Tenang saja. Karena kalau kamu bingung memulainya. Setidaknya beranilah berpikir mengenainya. Karena bermimpi itu untuk siapa saja. Tidak peduli kamu itu siapa.
Bermimpi itu sangat menyenangkan rasanya candu. Rasanya tetap ingin dalam posisi itu. tetapi mimpi hanya akan tetap menjadi mimpi kalo kamu tidak menggerakkan kakimu. Bergeraklah menuju ambang batas.
Apakah kamu mau mulai bermimpi?
Episode selanjutnya : Mimpiku 😊
#30DWC
#30DWCJilid22
#Day23
0 Response to "Mimpi - Menulis day 23"
Post a Comment