wacana
wacana oh wacana!
hari ini temanya wacana. dalam pengertianku wacana adalah seperti rencana. masih dalam angan-angan dia adalah kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. tetapi saat aku mencari nya diinternet yang muncul adalah artiel, bacaan, ceramah, dialog, khutbah.
bahkan menurut carlson (1983) wacana adalah rentetan kelimat yang berkaitan sehingga terbentuk makna serasi di antara kalimat itu. agak berbeda tetunya dengan permikiran yang pertama ya.
kalau kalian punya pikiran yang bergema dan berkeraja lebih cepat daripada otak dan ketikan kalian. kadang ada rasanya keinginan untuk membuat banyak wacana-wacana. agar nanti didepannya mengetahui langkah apa yang harus diambil jika hal tersebut terjadi kembali.
tapi aku sangat suka berwacana. wacana itu bahkan seperti mimpi. kadang ada orang yang benar-benar takut bermimpi, karena rasanya mimpi itu rasanya bahkan gak pantas untuk memikirkan seperti itu. karena takut akan terjatuh. dan jatuh itu sakit.
aku pernah mengalaminya. aku selalu membuat resolusi resolusi yang besar. dan sebenarnya belum ada jalan untuk mengerjakannya. tapi jika kesempatannya tiba-tiba muncul. aku cepat untuk menerimanya. soalnya aku pernah mengetahui bahwa aku menginginakannya dan membayangkan menyukainya.
aku sudah melakukannya sedari kelas 3 sd. mungkin ingatanku yang paling kuat mulai berada di saat sd. entah mengapa dibawahnya lagi aku gak ingat. kadang seolah seperti dumble dor. aku berusaha melupakannya. dan sekarang aku benar-benar lupa dan gak ingat. ingatan itu juga jarang sekali di recall. aku gak tau apa orang lain mengalami hal yang sama? atau aku gak punya sensodri yang bagus pas kecil. membuat aku gak merasakan apapun.
singkat cerita kita kembali ke wacana. aku ada satu contoh lagi wacana yang berani aku ambil tapi tidak jadi dalam realisasinya. ini kegiatan yang hanya bermakna kalau kita kerjakan dengan orang-orang. jadi, dia punya sesuatu yang berasa. kalau kita ikut suatu grup. atau pergi degan teman mungkin akan lebih terasa.
Saat aku kuliah wacana-wacana ini punya nama tersendiri. Kita menyebutnya proposal. Jadi dia lebih pasti lagi. Sudah punya tujuan, visi misi, kepanitiaan, dan rencana anggaran. Semuanya sudah sangat jelas. Kemudian mau pergi kemana selama berapa lama. Bahkan sedetail acara itu dari jam berapa samapai jam berapa. Dan bahkan kegiatan evaluasi didalmanya juga sudah dicantumkan di akhir. Sehingga, dari awal sampai evaluasi sudah dierencanakan. Yang belum masuk didalamnya itu biasa rapat acara buat koordinasi sama semua orangnya.
Tapi gak semua wacana gak berhasil. Ada juga wacana-wacana yang berhasil diwujudkan. Seperti halnya. Aku pernah ada rencana untuk belajar. Atau membuat sesuatu. Ketika aku mulai buat langkah-langkah untuk mewujudkannya. Akhirnya kesampaian juga.
Suatu ketika, angin berhembus. Suasana tenang. Aku membuka buku jurnalku dan mulai membuat hasil karyaku. Bisa jadi ada orang yang memulainya seidkit terlambat. Ada yang memulainya sambil berlalu. Ada yang membuatnya seperfect mungkin sebelum jadi. Tapi siapa yang tau ya dimana angin berhembus. Dimana niat dan sholawat ditetapkan untuk mencapai impian dan dunia yang lebih baik lagi.
Jadi itulah sedikit cerita aku mengalami wacana. Intinya kalau bingung ya dimulai aja dulu. Nanti toh akan ketemu jalannya sendiri. Tapi ini emang beda buat tiap orang. Ada yang pertama kali mulai langsung mencuat besar. Aku sih gak terlalu percaya dengan hal yang tiba-tiba itu. Kalau misalnya dia udah konsisten melakukan kebiasaan untuk membuat planning sebelumnya dan disiplin dalam eksekusinya sehingga pengetahuan yang dia tau bener-bener bisa dipake dan diimplementasikan. Aku agree lah sama sikap itu. Tapi, pasti semuanya butuh proses dan gak mungkin ada kemungkinan seperti itu. Pasti itu one of million atau one time thing aja. Kalau udah disebut pke bahasa inggris kadang rasanya udah valid dan ada bahasa yang menjelaskan asal usul pengertian itu ya. Tapi bukan begitu gengs.
Yang penting habis di rencankan di realisasikan okey. Make it come true.
#30dwc
#day29
0 Response to "wacana"
Post a Comment