Terdampar di Jogja - Dwc day 5
Pasca perjalanan ke medan, bandung, Surabaya, kini kita berada di jogja. Entah kenapa hasil dari antigen ku di KAI Bandung menunjukkan aku tidak diperbolehkan bepergian dan KAI akan mengembalikan semua yang kita karena dibeli dari satu akun yang sama. Alhamdulillah ya. Tapi juga malapetaka. Aku menduga aku mendapatkan covid karena kecantikanku? Antara aku kena di Surabaya atau di kereta menuju ke bandung. Karena buffernya adalah teman-temanku yang terus berpergian denganku gak kena. Atau Cuma sekedar karena gak tes. Ada satu anak yang akan pulang lagi ke Jakarta. Tapi nyatanya tidak ada perubahan yang signifikan dan dia dinyatakan negative. Hmm. Membuat aku sangat ragu kan.
Jadi emang saat perjalanan ke bandung aku harusnya gak makan dengan santai mentang-mentang di KAI Cuma 3 orang. Harusnya aku minum susu aja. Terus menikmati perjalanan dan makan di kamar. Tapi sayangnya bukan itu kan yang aku lakukan.
Jadi begitu di jogja selama dua hari tuh gak enak sama sekali bepergian karena takut hasilnya masih negatif. Dan ternyata iya. Setelah itu aku tetap mendapatkan status hitam dan tidak bisa bepergian kemana-mana. Ayah dan ibu mencarikan aku penginapan. Dan aku melakukan scan seperti permintaan tapi ngak ditanya apa hasilnya kan ya. Karena memang gak mungkin orang yang hasilnya kek gitu jalan-jalan .tapi gimana ini perjalanan Panjang yang nonstop.
Aku pun mendekam disitu selama beberapa hari. Dengan situasi yang jauh berada. 2-3 hari pertama rasanya sangat melegakan. Karena pada saat itu aku punya tugas yang harus dikumpulkan dan itu membebani diriku sekali. Karena aku tidak punya waktu untuk mengerjakannya. Dan aku tidak seberani kausar meminta waktu untuk ditinggal sendiri beberapa lama untuk mengerjakannya. Padahal mungkin sehari atau setengah hari saja cukup untuk menghilangkan kegelisahanku. Setelah itu di hari ketiga tes aku langsung negative. Tapi untuk kemudian harus pergi ke aceh. Sudah terlambat. Perputarannya sudah berjalan. Ayah sudah sampai entah dimana. Dan mungkin di rasa akan lebih aman aku di jogja. Aku juga berpikir demikian apalagi karena ayah sudah pesan dia selama 10 hari. Begitu waktunya habis aku langsung cek out dan berangkat ke bandara sendiri.
Tapi setiap hari selama hari hari itu. Aku merasa tidak termotivasi. Mungkin karena aku terkurung di kamar yang ukurannya sangat kecil dengan dua Kasur padahal aku hanya perlu satu dan ruangan yang besar untuk aku bergerak lebih leluasa. Jadi biasanya pagi dan sore aku akan berjalan dan mencari makan. Aku gak ingin yang mahal. Tapi kadang terjadi karena pengen fast food. Tapi bagus loh melakukan yang apa kamu mau dan mengembara sendirian. Membuat kita memiliki peace of mind gimana akan melaksanakan hari dan lebih puas terhadap diri sendiri. Aku Cuma paling menyesali hariku jika aku menghabiskannya dengan tidur.
Aku sering kesal karena kamarnya berantakan dengan cepat tapi butuh waktu lama untuk dirapikan.
0 Response to "Terdampar di Jogja - Dwc day 5"
Post a Comment