Tidak disangka aku pandai memasak – DWC day 9
Memasak merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan kaum perempuan. Kebiasaan ini juga berupa stereotip bahwasanya semua cewek harus bisa masak. Kalau ngak bisa masak seolah kefeminiman mereka atau bahkan kalau mereka cewek yang proper dipertanyakan.
Hal yang sama terjadi padaku. Awalnya secara naluriah dari dorongan intrinsik. Aku tidak pernah bisa masak. Yang aku bisa masak hanya air, mie, dan telur. Dan tidak pernah mengerti. Kenapa telur yang ku buat beda daripada orang lain.
Kini aku harus terjun langsung dan memasak. Hal yang tidak bisa membuat ku berkelit dan memaksaku untuk berada di dapur. Aku menghabiskan 1 hari sebelumnya. Dengan setengah hari lagi tepar setelah memasak. Sebelum harus menyiapkannya lagi di malam hari. Untungnya aturannya berubah dan membuatku merasa di siang hari saja. Dan malam kita masak bersama.
Tapi dalam 2 tahun ini dalam melodramatis. Akhirnya aku berhasil mengangkat spatula dan mengalahkan spongebob. Aku yakin kalau soal krebipeti spongebob yang menang tapi kalau soal asam keueng dan balado pasti lebih jago aku. Karena aku hampir membuatnya setiap hari pada zaman aku tidak punya waktu untuk memasak terlalu lama.
Dari mulanya. Aku masak apa aja yang bisa memakannya hanya aku sendiri sampai akhirnya sekarang bisa dinikmati orang lain. Bukan yang jenisnya enak banget sih sampai orang ketagihan dan ingin tambah. Tapi cukup untuk bisa dimakan secara nyaman.
Dalam proses belajarku ini aku tentu saja tidak sendirian. Ada ayahku yang memang secara eksponensial meningkatkan nya. Pertama, dengan menanyakan resep-resep ke orang-orang. Kedua, dengan mencarinya di youtube dan sering mensharenya. Dan terakhir, dengan ikut masak langsung jadi aku secara terpaksa ikut makan.
Motivasi pembelajaran pertamaku adalah keterpaksaan tapi seiring berjalannya waktu aku sudah mulai didorong dengan keinginan.
Tapi enak banget sih mendengar pujian macam : dah cantik, pintar, leadership, mandiri, penyayang, jago masak lagi. apa sih yang kamu gak bisa?
auto salting wkwkwk.
tapi harus tetap ditingkatkan terus kemampuannya.
sekarang saat ini sedang di kritisi soal kebersihan. membandingkan satu dengan yang lain. Tapi kalau jujur. Cara membandingkan aku dengan yang lain membuatku kesal dan tidak ingin mengerjakannya. Aku berujung dengan konklusi. Oke aku adalah aku. Dan mungkin aku ngak sebersih itu. Atau sebersih yang ku kira.
0 Response to "Tidak disangka aku pandai memasak – DWC day 9"
Post a Comment