DWC day 12 - diary seorang teman
Diary seorang teman. Merupakan diary ku juga. Sebelum aku teryakinkan untuk menuliskan juga diaryku dengan suatu bahasa yang aku anggap sendiri sebagai bahasa yang bagus Dan menyenangkan. Aku membaca diary anne frank yang sunggu sangat sedih dibagian itu. Karena juga bagian terakhir ya ngak happy ending.
Membuat diary ini tentu punya banyak manfaat, bisa melatih memori kita, membantu kita mengingat kejadian yang telah lalu, membuat kita teringat kembali kejadian- kehadian yang telah lewat. Bisa menjadi nostalgia Dan membuka kenangan-kenangan tertentu.
Kemudian menjadi catatan bersejatag terhadap pemikiran, interpretasi Dan kerjain kejadian- sehari. Itu memperkata Dan juga memberikan sedikit latihan buat otak kita menyun kalimat.
Apalagi Jika kalian merupakan orang yang sama sepertiku. Gampang berpikir loncat-loncat Dan tidak keratur. Kemudian, kesulitan dalam. Mengkoordinasikannya menjadi satu kesatuan yang bertarget. Kepalakh ini kadang isinya banyak. Saling bersaut-sautan untuk segera dikerjakan terlebih dahulu. Tetapi kadang aku juga bilang dalam kesenangan sementara teman-temanku kini sudah mandiri Dan tidak merepotkan orang tuanya lagi.
Diary berisi pemikiran ini juga dapat berisi mimpi kita. Hal-hal yang selalu ingin diutarakan tapi tak mampu. Tak bisa. Tak memungkinkan. Tapi dengan secarik kertas ini. Kita bisa mengekspresikan diri kita Dan membuat semacam keinginna tertulis yang dikedepannya menjadi ketertarikan.
Aku juga kadang ngak ingin cuma menuliskan ya di diary yang berisi kisah-kisah yang plain. Aku juga ingin menambahkan dialog yang membuat orang lain Jika membaca tulisannya mungkin bisa berempati Dan ikut merasakannya. Jadi semacam cerita yang amat menarik. Tak terhenti disitu. Ingin lebih jauh memebrrikan rada. Dengan kalimat padat yang bermakna. Sedikit menuangkan sisi romantisku hehe.
Kalian Tau kan apa itu romantis?
0 Response to "DWC day 12 - diary seorang teman"
Post a Comment