Membeli ikan Bersama ayah- day 15
Pagi itu hari minggu, seperti biasa setiap hari weekend aku Bersama
ayahku pergi membeli ikan di pasar. Biasanya aku pergi Bersama ibuku. Tapi karena
suatu aturan. Membuat aku pergi Bersama ayahku. Kami pergi ke slah satu pusat perikanan
yang konon kabarnya lebih murah dari tempat tempat lain dan tidak diketahui
oleh ibu-ibu lain.
Beberpa orang hanya berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya
sehari-hari. Beberapa sudah mulai mencari harga yang lebih murah. Ada juga yang
mencari pernjual yang lebih ramah, kemudian tempat yang lebih strategis dan
pengalaman belanja dengan suasana yang menyenangkan. Semua produk dan nilai –
nilai tambah itu tentu saja akan digunakan oleh konsumen akhir dan juga
dibayarkan oleh konsumen akhir.
Beberapa kali pergi Bersama ayahku, membuat ku dan ayahku
banyak belajar. Ayah pasti akan menyentuh-nyentuh sang ikan. Ikan dapat dilihat
segar klo dia ingsangnya masih merah. Sedangkan udang klo dia masih berwarna hitam.
Klo sudah agak putih artinya dia sudah lama di es. Sedangkan cumi-cumi harus
diketahui jika dia agak keras. Artinya dia masih baru. Kalo udah lembek. Udah ngak
terlalu bagus lagi.
Aku belajar menghafal harga-harga ikan. Untuk tau berapa
harga wajar Ketika membeli ikan. Karena kadang penjual suka menaikkan harganya.
Kadang juga pas sudah dikasih segitu. Tergantung tekad kita aja pas menarwar
harganya. Tapi juga tawar sebatasnya aja. Kasihan juga penjualnya klo untungnya
tidak seberapa.
Sehingga dengan demikian aku jadi tau kalo ikan itu ada
bermacam macam jenis dan warnanya. Didaerahku ikan baronang adalah ikan special
di daerah sini. Tidak lupa dengan gesegaran ikan gami. Wah jadi primadona
disini deh. Harus di coba!
#30dwc
#30DWCJilid24
0 Response to "Membeli ikan Bersama ayah- day 15"
Post a Comment