day 9 - Mengingat Masa Lalu
Maaf ya kemarin aku ketidur cepat. tidur dengan sengaja sih. gara-gara kebiasaan tidur malam. kesusahan untuk tidur cepat. apalagi jam 10. biasanya hanya ketidur selama sejam sebelum pagi datang.
Tulisan day 9 - mengingat masa lalu
Herannya diriku ketika aku bermimpi seorang teman sma ku. Rasanya gak banget harus membayangkan dirinya berada didekatku. Dekan sikap dia yang agak lucu dan pembawaannya yang sempoyongan. Aku bermimpi. Kita duduk bersama di kursi tempat mengtri rumah sakit. Dengan settingan dikala covid.
Betapa terkejutnya aku dalam mimpi ini, dia berani duduk didekatku. Padahal ayahku ada disebelahku. Tapi ayah sedang main hp atau pergi ke kamar mandi saat dia mengajakku mengobrol. Kemudian dengan cepat obrolan tersebut berubah arah menjadi dia menyatakan perasaannya kepadaku. Itu bukan hal yang tak terduga. Tapi tak disangka juga. Dia memang ada sempat nge chat pada jaman kelas 2 gitu. Sempat aneh. Tapi nggak apa-apa. Di kelas seolah gak kenal. Tapi sempat di haha hihi sama teman-temannya.
Aku akan bilang cara mereka berteman itu cukup tidak adil. Mereka berteman berdasarkan rumah yang dekat. Kemudian ber-geng dan tidak mau berteman yang lain. Cara untuk membuat tidak di teman adalah sekedar tidak menganggap dia ada dan mengecilkannya. Tidak pernah mengajak ngobrol. Aku pun dulu tidak punya uang jajan. Jadi aku tidak pernah ke kantin.
Dulu kelas 3 sd aku sering memberikan contekan kepada teman sebangku ku. Dia akan memberikan uang jajannya yang sangat banyak kepadaku. Aku senang. Dan juga rajin menabung. Suatu ketika ada anak pindahan dari kota lain yang menjadi tetanggaku menangkap aksi kami. Tidak bisa dibilang bagus. Itu terjadi begitu cepat. Tidak ingin disalahkan aku membuat malu temanku dengan mengatakan dia yang membujukku. Padahal selama ini dia sangat baik padaku. Karma memang. Dan kita berhenti berteman dari saat itu.
Entah bagaimana rasa sakit hati itu pasti tetap ada. Biar bagaimanapun. Walaupun kita juga masih sangat kecil dan tidak ada yang bisa menyalahkan perbuatan kita. Tapi tetap saja. Kejahatan yang sudah dilakukan berbeda dengan kebaikan yang diniatkan. Aku telah merusak pertemanan kita dengan memberikan peluru itu. Dan mungkin sejak saat itu walaupun sudah saling memaafkan, pertemanan kita tak lagi sama. Dia memiliki koneksi yang sangat luas. Sementara aku hanya dikucilkan. Kala itu mendapatkan pengakuan dari teman lain dan kemudian di elu-elukan sebagai orang hebat itu seperti segalanya. Tidak peduli jika caranya salah. Sesuatu dengan hasil yang spontanitas dibandingkan dengan sesuatu yang dipikirkan matang terlebih dahulu.
Aku menyesalinya betapa egoisnya tindakanku yang melakukan hal seperti itu kemudian sembunyi tangan. Gak peduli anak sd. Tapi sangat memalukan. Harusnya aku memikirkan perasaan orang lain itu juga.
#30dwc
#30dwcjilid32
#squad4
#day9
0 Response to "day 9 - Mengingat Masa Lalu "
Post a Comment