-->

Feature and Lead


Membuat Lead yang Menarik Saat Menulis Buku
Lead yang baik adalah lead yang memiliki daya tarik pembacara. Daya tarik yang membuat pembaca penasaran, dan memunculkan hasrat dan naluri menyelesaikan tulisan hingga tuntas. Penulis yang memainkan lead, memiliki probabilitas tulisannya dibaca oleh banyak orang. Sebaliknya, penulis yang mengabaikan lead, probabilitas tulisan dibaca, jauh lebih kecil.

Menggunakan Data saat Menulis Buku
Kunci menulis buku yang berbobot dan hidup karena daya analisa dan referensi yang berbobot. Berlaku juga pembuatan lead buku. Lead yang menarik dan membuat kesan pertama pada pembaca dengan menyajikan data-data di paragraph di atas. Berikut contoh lead yang menyajikan data.
“Bantul memiliki hutan bakau sebanyak 14 hektar, karena akibat cuaca yang buruk (abrasi laut), kini hutan bakau di kawasan Baros yang masih hidup hanya 5 hektar.”

Memaparkan karakteristik atau keunikan Tema Tulisan yang di ulas
Daya tarik lead bagi pembaca adalah, memaparkan keunikan dan karakteristik tema yang diulas. Misalnya, jika kita mengangkat tentang buku ajar Keperawatan. Maka, lead yang ditonjolkan hal terpenting dan hal dasar dari keperawatan itu apa. Bisa di singgung di paragraph awal.
Namun, yang terjadi di lapangan secara umum kesulitan menuangkan gagasan. Sekalipun di dalam pikiran ada yang ingin disampaikan. Kesulitan pertamakali memulai menulis buku adalah menuangkan gagasan dan pesan di dalam pikiran, ke dalam sebuah tulisan.

Mengambil Pernyataan Narasumber
Pertamakali saya menulis lead juga merasakan kesulitan. Kemudian, pimpred saya memberikan satu kata kunci membuat lead lebih mudah. Lead yang berkesinambungan antara judul, lead dan isi. Mengingat banyak tulisan-tulisan yang tidak ada kaitan antara judul, lead dan isi.
Lead yang menarik dapat dibuat dengan cara mengambil pernyataan narasumber. Di dalam jurnalistik, poin ini jauh lebih mudah. Dalam dunia jurnalistik, syarat sebuah tulisan adanya pernyataan dari narasumber. Pernyataan yang paling menarik dari narasumber dapat dijadikan sebagai lead. Lalu, bagaimana membuat lead buku? simak poin 2.

Mengambil Pernyataan Yang Menarik Isi Tulisan
Menulis buku dan menulis laporan jurnalistik memang berbeda gaya bahasa dan metode. Tips mudah membuat lead buku, dapat dilakukan dengan mengambil pernyataan yang menarik dari isi tulisan. Alam bawah sadar, saat menulis buku ada fase di mana penulis memiliki moment memiliki penemuan gagasan yang tidak biasa, yang tanpa sadar tertuang dalam tulisan.
Temuan gagasan yang menarik inilah yang mencoba untuk dijadikan lead. Hal yang perlu digaris bawahi saat membuat lead, penulis bisa menuliskan lead di bagian akhir tulisan. Membuat lead tidak diwajibkan menulis di sesi pertama. Boleh dilakukan ketika semua proses menulis selesai semua.

Membuat Kesimpulan
Cara ketiga, membuat lead dengan cara menyimpulkan inti tulisan yang diulas. Cara ini bisa digunakan untuk jenis tulisan jurnalistik dan buku. ketrampilan utama saat membuat kesimpulan, untuk dijadikan lead adalah, penulis harus mampu mengemas kesimpulan itu menggunakan diksi yang tepat. Adapun kesimpulan untuk di jadikan lead, yang akan di bahas di poin “lead dibuat singkat, jelas dan padat”


Lead dibuat Singkat, Jelas dan Padat

Membuat lead yang menarik saat menulis buku adalah singkat, padat dan jelas. Lead yang yang singkat, padat dan jelas memenuhi syarat S (subjek) P (predikat) dan O (Objek). Lead juga bisa di tambah K (keterangan). Dalam satu struktur kalimat (SPOK) diharapkan mampu menjelaskan secara keseluruhan tulisan.

Lead buku yang memiliki karakteristik dan menarik dibuat seatraktif. Membuat kalimat pendek, dan memiliki kekuatan daya tarik memang sulit. Trik selanjutnya dapat disiasati dengan membuat struktur kalimat yang mengambarkan sebab akibat.

https://penerbitdeepublish.com/membuat-lead-menulis-buku/

Teknik Menulis Feature: Contoh Lead Feature

Secara harfiyah, feature  artinya segi, keistimewaan, menampilkan, atau menonjolkan. Ia salah satu jenis tulisan di media massa, selain berita dan opini, yang memfokuskan pada segi (angle) tertentu sebuah peristiwa dan menonjolkannya.

Disebut pula “karangan khas” yang tidak termasuk berita, tajukrencana, kolom, dan tinjauan yang kita sebutkan artikel (opinion pieces).

Bagian paling terpenting dalam teknik menlis feature adalah menulis lead (teras). Lead feature harus ditulis semenarik mungkin. Teras feature berfungsi menarik perhatian pembaca sekaligus “memaksa” mereka melanjutkan bacaan. Teras feature menentukan tepat-tidaknya “sudut pandang” suatu peristiwa yang dipilih penulis feature.

Berikut ini jenis-jenis dan contoh lead feature yang saya ambil dari buku saya, Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan (BATIC Press, Bandung, 2005).

1. Teras Analogi (Analogy Lead).

Yaitu teras feature yang menampilkan dua watak, suasana, atau hal yang mirip atau bahkan sama.

Semua pemain dan suporter Persib di Stadion Siliwangi merayakan kemenangan dengan menyanyikan lagu “Halo Halo Bandung”. Pada saat yang sama, di sebuah warung pojok di pinggiran Kota Bandung, sejumlah pemuda yang menonton pertandingan di televisi dengan penuh riang menyanyikan lagu yang sama.

Saat rezim Orde Baru berkuasa, praktek KKN sangat marak. Kini rezim Orba tinggal sejarah dan diganti dengan orde reformasi, namun kenyataannya praktek KKN masih marak juga

2. Teras Kalimat Pendek.

Yaitu teras yang dimulai dengan kalimat singkat, terdiri dari satu atau dua kata.

Serba Hijau. Pintu gerbangnya bercat hijau. Mobil, meja kerja, teralis, gordin, cat rumah, genting, semuanya hijau. “Hijau berarti sejuk,” kata pemilik rumah yang juga hampir tiap hari memakai baju hijau.

Uang. Hanya itu yang ada di pikiran Nn, tersangka pengganda VCD porno. “Saya melakukannya demi uang, Pak!” katanya tegas kepada petugas yang menginterogasinya.

3. Teras Menggambarkan (Picture Lead).

Disebut juga Teras Bercerita (Narrative Lead), yaitu teras feature yang bercerita seperti intro yang biasa digunakan para pengarang fiksi dalam cerpen atau novel. Teras ini menciptakan suasana sehingga mengundang pembaca terlibat dalam peristiwa. Contohnya adalah lead pada feature di atas.

Satpam PT Anu malam itu bertugas seperti biasanya. Setelah mengontrol pintu utama dan belakang gedung, ia duduk di posnya sambil waspada akan segala kemungkinan. Cuaca malam itu memang dingin, hujan rintik-rintik yang terjadi sejak sore, kian mendinginkan suasana. Ia pun terserang dan tak kuasa menahan kantuk. Tidur. Tak lama kemudian ia terbangun dan mendapati kedua tangannya terikat.

Jarum jam masih menunjukkan pukul 05.00 WIB. Suasana jalan raya masih lengang, tak terkecuali Jl. Jakarta. Kondisi jalan demikian mendorong Ahmad, 25 tahun, memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi di jalan tersebut. Ia terburu-buru, mengejar kereta api yang dijadwalkan berangkat pkl. 05.20 WIB.

4. Teras Paparan (Descriptive Lead).

Yaitu teras yang menciptakan gambaran rinci seorang tokoh atau suatu tempat kejadian.

Muhammad Belfas bin Nasser jauh dari kesan seorang teroris. Wajahnya teduh, pembawaannya simpatik, bicaranya pun amat santun. Tapi namanya masuk dalam daftar 360 orang yang paling diburu FBI (Tempo, 30 Desember 2001).

Gedung Eastern District Court of Virginia di 401 Courthouse Square, Alexandria, Negara Bagian Virginia, adalah bangunan yang indah. Dari luar, gedung pengadilan megah ini mirip perkantoran elite. Lantainya terbuat dari pualan kelas tinggi. Dindingnya campuran antara lis kayu warna cokelat dan tembok krem. Desain ruangan dalamnya seperti hotel saja laiknya. Bedanya, semua orang dan barang yang masuk harus melewati pemeriksaan ketat… Di gedung itulah seorang warga negara Indonesia bernama Agus Budiman, 31 tahun, harus menghadapi sidang… (Tempo, 2 Desember 2001).

5. Teras Epigram (Epigram Lead).

Yaitu teras feature yang menggunakan ungkapan atau pepatah.

Johanshah memilih jurus sedia payung sebelum hujan. Dia tak ingin tubuhnya dihantam penyakit hepatitis yang mematikan. Karena itu, pria 33 tahun ini pun rajin minum cairan suplemen berbahan baku temu lawak. Namun, keyakinan konsumen seperti Johan itu tengah dipertanyakan. (Tempo, 23 Desember 2001).

Memang lidah tak bertulang. Pepatah seperti itu tampaknya dikenal pula oleh orang Australia seperti Rick Cameroon, seorang pengusaha selancar di Pulai Mentawai, Sumatera Barat. Lelaki 56 tahun asal Benua Kanguru itu mengucapkan kata “fuck you” kepada Supriyono, direktur perusahaan penyedia selancar yang menjadi saingan Rick. (Tempo, 2 Desember 2001).

6. Teras Figuratif (Figurative  Lead).

Yaitu teras yang menggunakan pengandaian.

Bagai siang memeluk malam. Begitulah perkawinan antara X dan Y. Betapa tidak, X seorang penjual bakso menikahi Y yang artis sinetron;

Persis di panggung sandiwara, dalam kehidupan pun orang sering bertukar peran. Ingin contoh? Kisman Latumakulita, bekas wartawan Harian Neraca, baru saja mengalaminya. Dulu  lelaki berusia 35 tahun ini biasa mengorek keterangan dari orang lain, tapi kini ia harus tabah melayani berondongan pertanyaan wartawan. (Tempo, 2 Desember 2002).

Ibarat OKB (Orang Kaya Baru), begitulah perilaku para penguasa di daerah setelah keran otonomi daerah dibuka. Merasa kaya dan punya uang sendiri, macam-macam usul pun mereka ajukan. (Tempo, 2 Desember 2001).

7. Teras Ringkasan (Summary Lead).

Berisi ringkasan atau inti masalah yang akan dipaparkan.

Negara kini mulai merentangkan tangannya untuk ikut mengelola zakat. Rencananya, Presiden Megawati akan mencanangkan gerakan sadar zakat sekaligus peresmian Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional, badan bentukan pemerintah yang berfungsi mengumpulkan dan menyalurkan zakat, pada peringatan Nuzulul Quran di Jakarta, pertengah Desember mendatang (Tempo, 9 Desember 2001).

Pensiun dini yang harus dialaminya ternyata membuka jalan hidup baru yang lebih menggairahkan hidupnya. Bahkan, ia merasa lebih nikmat dengan profesi barunya sebagai peternak ayam.

8. Teras Kontras (Contrast Lead).

Kebalikan dari Teras Analogi. Teras yang menggambarkan dua hal atau keadaan yang bertentangan.

Para pemain Persib meninggalkan lapangan dengan ceria, sedangkan para pemain lawan (Persikab) tampak lesu, sangat terpukul dengan kekalahan yang dialaminya; Kisman Latumakulita, bekas wartawan Harian Neraca, dulu  biasa mengorek keterangan dari orang lain, tapi kini ia harus tabah melayani berondongan pertanyaan wartawan.

Meski masih muda, Muhammad Munir sudah bisa menikmati hidup “senang” di London, Inggris. Makan dan tidurnya ada yang menanggung. Bahkan setiap bulan ia menerima uang saku sekitar Rp 8 juta. Padahal, sekolah pun ia belum tuntas (Tempo, 9 Desember 2001).

9. Teras Sensasi (Sensasional Lead).

Disebut pula Teras Ledakan, yaitu teras yang menggemparkan atau mengagetkan.

Tega benar para pengutil itu. Pakaian bekas yang  akan disumbangkan sebuah organisasi di Jepang untuk anak cacat di Medan ternyata raib. Yang memalukan, kehilangan itu terbongkar justru pada saat serah terima sumbangan berlangsung. (Tempo, 2 Desember 2001).

Ada  yang tak biasa di Plaza Senayan, Jakarta, hari-hari ini. Saat melewati pintu masuk, telinga pengunjung akan disambar bunyi-bunyi yang sebelumnya tak lazim terdengar di pusat pertokoan kelas atas itu. Irama padang pasir meluncur dari petikan oud -instrumen petik yang lebih populer dengan nama gambus-dan tabuhan kendang dumbek (Tempo, 23 Desember 2001).

10.  Teras Literer.

Yaitu teras yang merujuk pada cerita rakyat, legenda, judul film, dsb.

Kisah Si Malin Kundang terulang. Seorang pengusaha sukses tidak mau menerima seorang wanita tua yang menjadi ibu kandungnya.

11. Teras Pasak (Peg Lead).

Yaitu teras yang mengedepankan penyebab peristiwa (unsur why dalam  rumus 5W+1H).

Putus asa karena ditingga suami, seorang ibu tega membunuh anaknya; Mengantisipasi aksi unjuk rasa, polisi berjaga-jaga di depan istana.

12.  Teras Pertanyaan (Question Lead).

Yogyakarta mengalami demokratisasi? Diajukannya lebih dari dua calon wakil gubernur Yogya pada tahun 2001 ini, oleh Pihak Pakualam, paling tidak menimbulkan serpihan pertanyaan. (Tempo, 23 Desember 2001).

Bingung mau beli mobil atau motor tapi tak punta duit kontan? Jangan khawatir, ajukan saja kredit kepada lembaga pembiayaan (Idem).

Pesantren melahirkan pengusaha? Mengapa tidak. Pada zaman komputer dan laser, pesantren tak lagi identik dengan sarung, peci, dan kitab-kitab kuno (Idem).

13.  Teras Tiruan Bunyi (Stakato Lead).

Yaitu teras yang menggunakan tiruan bunyi suatu benda.

Srettt… sebilah pisau dua kali ditorehkan di dahi. Luka berupa garis lurus pun langsung menganga, disusul tetesan darah segar hingga mengenai kaca mata ukuran minus satu seperempat yang ia kenakan. (Kompas, 18 Februari 2002).

“Dor, dor, dor!” Bunyi tembakan itu memecah keheningan malam dan mengagetkan pemuda Yono (28 tahun), yang malam itu tengah berjalan menuju rumahnya. Ia pu  segera menuju ke arah datangnya bunyi tembakan itu.

14.   Teras Dialog (Dialogue Lead), berisi kutipan obrolan singkat.

“Kenapa kamu menggandakan VCD prono itu?” “Habis banyak yang pesen!” “Siapa saja yang pesan?” “Wah, tidak ingat Pak!”

15. Teras Filosofis.

Yaitu teras yang berisi kalimat bernada teoritis atau penilaian umum terhadap sesuatu.

Manusia mempunyai kecenderungan untuk melihat titik-titik positif bahkan dari suatu peristiwa yang mengerikan. Ini mungkin salah satu upaya kita untuk bertahan hidup. Namun, bukan mengada-ada kalau para tokoh Muslim Amerika mengatakan memang ada hikmah dari peristiwa sekeji tragedi 11 September itu (Kompas, 18 Februari 2002).

Masyarakat Aceh tak mudah putus asa. Setelah gugatannya tidak digubris Pengadilan Negeri Aceh, mereka kemudian mendaftarkan gugatannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (Tempo, 2 Desember 2001).

16.  Teras Kumulatif, berisi urutan peristiwa lengkap.

Sejumlah bom meledak di Jakarta. Sampai kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Mendadak sontak muncul nama organisasi Islam radikal yang disebut-sebut terlibat: tiga faksi garis keras gerakan Darul Islam. (Tempo, 2 Desember 2001).

17.  Teras Kutipan (Quotation Lead).

“Perjalananku pertama di Bali ini tak dapat kulupakan,” tulis Ketut Tantri. “Jalanan yang panjang menembus hutan lebat dan monyet berkeliaran di kiri kanan jalan…” Ketut Tantri, kita tahu, adalah wanita kelahiran Skotlandia yang menulis… (Tempo, 23 Desember 2001, hlm. 54).

Menunda kekalahan, inilah kata-kata Chairil Anwar yang tepat dan pas melambangkan kerentatan PT Timah Tbk. Tujun tahun lalu, perusahaan ini nyaris bangkrut… (Tempo, 23 Desember 2001, hlm. 124).

18.  Teras Sapaan.

Teras ini mirip teras pertanyaan, namun lebih akrab.

Ogah mandi dengan air dingin pada pagi hari? Jangan lagi! Pasalnya, penelitian menunjukkan, mandi air dingin bermanfaat bagi kesehatan.

Pernahkah Anda memperhatikan cara duduk Anda? Ternyata, cara duduk yang salah bisa menyebabkan datangnya penyakit. (www.romeltea.com).*

Sumber: Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, BATIC Press, Bandung. Tlp. (022) 7206964.

Sumber : https://romeltea.com/teknik-menulis-feature-contoh-lead-feature/


Lead Bercerita:

Lead ini menciptakan suatu suasana dan membenamkan pembaca seperti ikut jadi tokohnya. Misal: Anak berseragam putih-abu itu menenteng balok kayu. Sorot matanya tajam bagai elang mengincar mangsanya. Sejurus kemudian ia memberi komando untuk menyerang lawannya dari sekolah lain. Tawuran pun tak bisa dihindari lagi. Warga sekitar kejadian, yang kebanyakan ibu-ibu ketakutan menyaksikan drama itu… Pembaca masih bertanya apa yang terjadi. Padahal feature itu bercerita tentang maraknya tawuran pelajar yang selama ini selalu bikin resah. Ini akan mengundang rasa penasaran pembaca untuk terus membaca tulisan tersebut.

Lead Deskriptif:

Lead ini menceritakan gambaran kepada pembaca tentang suatu tokoh atau suatu kejadian. Penulis yang hendak menulis profil seseorang, biasanya seneng banget bikin lead kayak begini. Misal: Sesekali wanita tua itu mengelap keringatnya yang mengucur dengan ujung kebayanya, ia terus mengulek bumbu pecel. Sementara anak-anak sekolah sibuk berebutan membeli gorengan di kantin sekolah itu. Meski banyak anak yang suka curang dengan tidak membayar dagangannya, Bu Maryam tak pernah ambil pusing, “Mungkin dia tidak punya uang”, katanya suatu saat….. dst….Pembaca mudah terhanyut oleh lead begini, apalagi penulisnya ingin membuat kisah Bu Maryam yang bak pelangi.

Lead Pertanyaan:

Lead ini menantang rasa ingin tahu pembaca, asal dipergunakan dengan tepat dan pertanyaannya wajar saja. Lead begini sebaiknya satu alinea dan satu kalimat, dan kalimat berikutnya sudah alinea baru. Misal: Untuk apa mereka berjihad ke Irak? Memang ada yang sinis dengan dibukanya pendaftaran relawan untuk berjihad ke Irak, menyusul invasi AS dan sekutunya ke negeri seribu satu malam itu 20 Maret lalu. Bahkan pemerintah pun menanggapi dingin rencana tersebut bahkan ada yang pejabat yang mengatakan “konyol” terhadap rencana tersebut…dst….Pembaca kemudian disuguhi feature tentang rencana relawan yang akan berjihad ke Irak.

Lead Nyentrik:

Lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Misal:

Hancurkan Amerika!

Tangkap Bush!

Bush Teroris!

Tegakkan Khilafah

Hancurkan demokrasi!

Teriakan itu bersahut-sahutan dari ribuan pendemo di depan Kedubes AS dalam unjuk rasa menentang invasi AS dan sekutunya ke Irak …. dst…. Pembaca akan disuguhi feature tentang tuntutan para pengunjuk rasa tersebut.

Lead Menuding:

Lead ini berusaha berkomunikasi langsung dengan pembaca dan ciri-cirinya adalah ada kata “Anda” atau “Saudara” (bisa juga Kamu). Pembaca sengaja dibawa untuk menjadi bagian cerita, walau pembaca itu tidak terlibat pada persoalan. Misal: Kamu jangan bangga dulu punya HP oke. Meski kemana-mana nenteng ponsel yang fiturnya seabrek, boleh jadi kamu buta tentang teknologi telgam ini dst….

Lead Kutipan:

Lead ini bisa menarik jika kutipannya harus memusatkan diri pada inti cerita berikutnya. Dan tidak klise. Misal: “Saya akan terus berjuang sampai titik darah yang penghabisan. Lebih baik mati daripada menanggung derita karena dijajah Israel,” kata seorang pemuda Palestina dengan lantangnya saat membakar bendera Israel di Tepi Barat dalam sebuah demonstrasi yang digelar ratusan pejuang Palestina itu… dan seterusnya. Pembaca kemudian digiring pada kisah perjuangan rakyat Palestina.

Lead Gabungan:

Ini adalah gabungan dari beberapa jenis lead tadi. Misal: “Saya tak pernah merasa gentar menghadapi serbuan AS dan sekutunya” kata Saddam Husein dalam pidato yang berapi-api itu. Ia tetap tersenyum cerah dan melambai-lambaikan tangannya di hadapan ribuan rakyat Irak di sela-sela pidatonya itu…. Ini gabungan lead kutipan dan deskriptif. Dan lead apa pun bisa digabung-gabungkan. Coba ya…

Oke deh, selamat menulis ya.

Salam,

O. Solihin
https://osolihin.wordpress.com/2011/04/30/mencari-lead-menarik-untuk-penulisan-feature/

Dalam segi bahasa, feature dapat diartikan sebagai "segi", "keistimewaan", "menampilkan", "menonjolkan". Sehingga artikel feature dapat diartikan sebagai salah satu jenis tulisan yang dipublikasikan melalui media massa baik cetak maupun online (berupa berita) yang memfokuskan pada sudut pandang tertentu pada sebuah peristiwa dan memberikan kata-kata yang menonjolkan tulisan tersebut. Artikel feature dapat pula disebut sebagai karangan khas yang bukan berupa sebuah berita, tajuk rencana, kolom atau tinjauan.

Sistematika penulisan artikel feature sedikit berbeda dari artikel pada umumnya. Artikel feature memiliki bagian terpenting yang membedakannya dari artikel lainnya. Bagian tersebut adalah lead (teras). Pada artikel feature, lead diletakkan di bagian paling atas tepatnya setelah judul dan jika pada berita hard news, lead ditulis setelah judul dan dateline.



jenis macam teras berita artikel lead teknik cara menulis benar tepat sesuai copywriting press release jurnalistik feature ahli mahir

Gambar via hindustantimes.com

Kamu harus bisa menulis lead artikel yang menarik. Kenapa lead (teras) pada artikel feature dapat dikatakan bagian terpenting ? Kamu harus tahu dalam artikel feature, lead berfungsi untuk menarik minat pembaca dan secara tidak langsung juga harus dapat memicu rasa ingin tahu agar pengunjung membaca seluruh bagian artikel sampai habis.

Teras pada artikel feature juga berfungsi untuk menentukan apakah kamu (penulis) telah memilih sudut pandang yang paling tepat pada pokok peristiwa yang telah ditentukan. Jadi, jika ingin menulis artikel feature, kamu harus memahami bagaimana cara menulis lead yang tepat dan jenis-jenis lead atau macam-macam lead.

Hingga saat ini, banyak jenis-jenis lead yang dapat kamu pilih. Ada lead yang terkesan menyentak pembaca, ada juga yang dapat memicu rasa ingin tahu pembaca, bahkan ada juga yang dapat mengaduk-aduk imajinasi pembaca, serta ada lead yang menggambarkan secara ringkas mengenai pokok berita sehingga pembaca tertarik untuk membacanya. Jadi, apakah kamu sudah dapat menentukan jenis lead yang tepat dalam artikel feature kamu? Jika belum, mari simak jenis-jenis lead berikut.

Jenis-Jenis Lead (Teras Berita)

Mengingat pentingnya arti lead dalam sebuah artikel feature, kamu harus tahu dan dapat memilih lead yang paling tepat. Berdasarkan buku "Secangkir Peristiwa di Mata Wartawan" karangan Dono Darsono dan Enjang Muhaemin, setidaknya terdapat 16 jenis lead yang perlu dipelajari. Berikut macam-macam lead yang dimaksud:

1. Lead What

Lead what dapat katakan sebagai kalimat pembuka paling atas (lead) yang mengutamakan unsur “apa” dalam artikel feature. Dalam lead ini, kamu harus menentukan nilai berita apa yang lebih kuat daripada unsur berita lain. Contohnya sebagai berikut:

Pertandingan Real Madrid vs Barcelona pada final Liga Champions menjadi laga yang paling dinanti-nanti oleh seluruh penggemar kedua tim. Pasalnya, kedua raksasa Spanyol ini akan memperebutkan piala paling bergengsi di dunia sepakbola tahun 2016.

2. Lead Who

Jika kamu menulis artikel feature yang berisi siapa pelaku/korban atau siapa yang mengemukakan pendapat tersebut, dan lain sebagainya, kamu dapat menggunakan lead who. Jadi, lead who sangat tepat pada artikel yang mengedepankan unsur “siapa” dibandingkan unsur lainnya. Contoh lead who paling sederhana sebagai berikut:

Gubernur Provinsi Jambi, Zumi Zola Zulkifli berencana akan terus mengembangkan wisata Candi Muaro Jambi untuk meningkatkan pendapatan daerah.

3. Lead When

Lead when sangat cocok digunakan ketika dalam artikel feature, unsur “kapan” lebih dominan dibandingkan unsur lainnya. Dengan kata lain, artikel feature yang kamu tulis lebih menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi atau kapan pernyataan tersebut dikemukakan. Pada umumnya, lead when sangat jarang digunakan karena lebih dominan pada media mainstream. Jika kamu ingin menggunakan lead when, berikut contoh sederhananya:

Rabu (12/07/2017) sore hari, puluhan peserta Diklat Mahasiswa Pecinta Alam Gitasada Universitas Batanghari Jambi tiba di kaki gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci.

4. Lead Where
Ketika kamu menulis artikel feature yang lebih mendominasi unsur tempat/lokasi, maka lead where sangat tepat digunakan. Akan tetapi, masih jarang penulis yang mengggunakan lead where ini. Berikut contoh lead where yang sederhana:

Di Universitas Batanghari Jambi, sejumlah Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dalam rangka menuntut keterbukaan informasi beasiswa Bidikmisi. Hal tersebut dilakukan karena beberapa mahasiswa merasa terdapat aksi nepotisme dalam penyaluran beasiswa Bidikmisi.

5. Lead Why
Lead why sangat cocok digunakan ketika artikel feature kamu lebih mendominasi unsur “mengapa” daripada unsur lainnya. Artikel feature yang menggunakan lead why dapat berisi berita yang mengarah kepada sebab-akibat. Contoh sederhana lead why sebagai berikut:

Akibat hujan deras sepanjang hari di Kota Jambi, Senin (10/07/2017) lalu, menyebabkan banjir di Jalan Baru. Hal ini mengakibatkan tersendatnya transportasi darat yang didominasi oleh mobil logistik.



6. Lead How

Ketika artikel feature lebih mendominasi unsur “bagaimana”, maka lead how sangat tepat digunakan. Pada umumnya, artikel feature dengan lead how berisi berita tentang proses mengapa kejadian tersebut terjadi atau bisa juga langkah pemecahan masalah pada suatu peristiwa. Lead how juga sangat jarang digunakan dalam artikel feature. Berikut contoh sederhana lead how:

Untuk meningkatkan pelayanan administrasi dan akademik mahasiswa, kini Universitas Batanghari Jambi menggunakan sistem online berbasis web.

Baca juga: 5 Pekerjaan/Profesi Menantang Buat Kamu yang Hobi Menulis

7. Lead Ringkasan

Kamu juga dapat menggunakan lead yang merupakan ringkasan/pokok dari berita. Lead ringkasan disebut pula sebagai lead yang menyimpulkan isi berita. Berikut ini contoh sederhana lead ringkasan:

Angin puting beliung kembali memporakporandakkan kawasan Pasar Baru, Talang Banjar, Kota Jambi. Sedikitnya terdapat 10 kios rusak parah dan 17 kios rusak ringan.

8. Lead Kontras

Jika diartikan, kata “kontras” berarti “berbeda", "berlawanan", "perbedaan yang sangat mencolok”. Sehingga lead kontras dapat diartikan sebagai keadaan yang mencolok, dapat berupa realitas saat ini atau perbandingan keadaan saat ini dengan keadaan sebelumnya. Contoh lead kontras sebagai berikut:

Perayaan Hari Ulang Tahun Presiden RI Jokowi tidak seperti pejabat tinggi pada umumnya. Jokowi lebih memilih kesederhanaan dalam merayakan hari jadinya.

9. Lead Menjerit

Sesuai dengan namanya, lead menjerit (teras menjerit) lebih mendominasi unsur ekspresi seperti kesedihan, kemenangan, kemarahan, terjadi kebakaran dan lain sebagainya. Contoh sederhana lead menjerit sebagai berikut:

“Naikkan UMP, naikkan UMP!" Teriakan para demonstran ketika melakukan demo di depan Kantor Gubernur Kota Jambi, Jambi.

10. Lead Kutipan
Lead kutipan lebih mudah dikenali. Artikel feature yang menggunakan lead kutipan memiliki kalimat kutipan di paragraf pertamanya. Namun perlu kamu ketahui, jika ingin menggunakan lead kutipan, buatlah dengan singkat, padat, dan berisi. Contoh lead kutipan yang dapat menarik minat pembaca sebagai berikut:

“Rajinlah mengulangi pelajaran di rumah!” Kata Kepala Sekolah SMP N 10 Kota Jambi, Warsito, M.Pd kepada seluruh murid, Selasa (11/07) di Jambi.

11. Lead Deskriptif
Deskriptif dapat diartikan sebagai gambaran ringkas atas suatu hal. Dengan demikian, lead deskriptif mampu memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang tertuang dalam isi artikel. Lead deskriptif dapat berupa suasana kejadian. Contoh sederhana lead deskriptif sebagai berikut:
Pada tahun 2016, rerata perkembangan harga saham UNVR mencapai 46,22% lebih tinggi daripada rerata perkembangan saham HMSP yaitu sebesar 44,20%.

12. Lead Pertanyaan
Ciri khas lead pertanyaan pada artikel feature adalah adanya kalimat tanya di paragraf pertama setelah judul. Contoh lead pertanyaan yang sederhana sebagai berikut:
Apa yang membuat tenaga honorer bertahan bekerja? Padahal kenyataan di lapangan tenaga honorer hanya digaji selama 3 bulan sekali, bahkan gaji 3 bulan tersebut setara dengan gaji 1 bulan PNS.

13. Lead Naratif
Lead naratif mampu menghadirkan suasana yang membuat pembaca merasa penasaran. Contoh lead naratif sebagai berikut:
Hari itu terjadi dua kecelakaan sekaligus di lokasi yang sama. Kecelakaan pertama menyebabkan dua orang pengendara motor meninggal dunia akibat terlindas mobil truk. Sedangkan kecelakaan kedua menyebabkan satu orang meninggal dunia dan lima orang luka-luka setelah ditabrak minibus. Kejadian ini diakibatkan oleh kelalaian seorang ibu dalam menjaga anaknya.

14. Lead Parodi
Lead parodi dapat berupa sisipan judul lagu/film, puisi, kata-kata mutiara, peribahasa, dan lain sebagainya yang tengah populer di masyarakat saat ini. Berikut contoh lead parodi yang cukup sederhana:
“Bagai pungguk merindukan bulan, seteguk racun pun ditelan”, mungkin ini yang dirasakan Ade (17). Kemarin (12/12/2016) ia meneguk segelas racun tikus karena “cinta bertepuk sebelah tangan” menyebabkan ia kehilangan nyawa.

15. Lead Epigram
Artikel feature yang menggunakan lead epigram ini menggunakan sejenis sajak ataupun ungkapan singkat yang merupakan pemikiran dari leluhur atau dapat pula sebagai suatu sindiran tertentu. Contoh lead epigram yang sederhana sebagai berikut:
“Rajin Pangkal Pandai”. Inilah yang menjadi pondasi bagi mahasiswa muda, Muhammad Yusuf. Meskipun lahir dari keluarga yang memiliki perekonomian pas-pasan, Yusuf bertekad mengubah nasib dengan cara tetap rajin belajar meskipun sambil membantu Ibundanya berjualan di pasar.

16. Lead Sapaan
Ciri-ciri lead sapaan adalah terdapatnya kata ganti orang pertama atau kedua kedua. Lead sapaan ini memiliki tujuan yang sederhana namun dapat mempengaruhi minat pembaca yaitu agar pembaca merasa terlibatkan dalam artikel tersebut. Secara umum, lead sapaan cukup mirip dengan lead pertanyaan, namun lead sapaan terasa lebih akrab seperti dengan pembaca. Contoh lead sapaan sebagai berikut:

Apakah kamu tahu berinvestasi di pasar modal sebagai salah satu perencanaan keuangan masa depan? Pasalnya, selain untuk tabungan masa depan, tak jarang dengan berinvestasi di pasar modal kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Demikianlah jenis-jenis lead pada artikel feature yang dapat menarik minat pembaca. Sebenarnya, masih banyak macam-macam lead lainnya menurut para ahli. Untuk saat ini, kami rasa 16 jenis lead di atas sudah cukup menghiasi artikel feature kamu. Namun penting untuk kamu ketahui, pemilihan jenis-jenis lead di atas harus disesuaikan dengan pokok bahasan berita yang kamu tulis agar artikel feature kamu dapat mengundang pembaca untuk membaca dan terus membaca seluruh isinya. (Rolan Mardani)

Sumber : https://www.bitebrands.co/2017/07/jenis-macam-lead-artikel-feature-teknik-penulisan.html

0 Response to "Feature and Lead"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel