Day 5 - Presentasi
Minimalis
Dahulu kala orang suka menyukai hal yang banyak dan ribet
perkumpulannya. Karena banyak hal belum ditemukan titik temunya, sebuah standar
yang nyata atau sekedar untuk mejadi sebuah hal yang lumrah. Hal ini tidak
lepas kaitannya dengna presentasi.
Pada zaman dulu presentasi memerlukan waktu yang panjang dan
presentasi yang baik. Dinilai dengan semakin banyak animasi dan transisi yang
digunakan. Karena gambar mobil mobil lewat atau naga naga yang berpindah pada
presentasi tersebut terasa lebih keren dibandingkan yang lainnya. Sehingga nilai
dari presentasinya sendiri akan terfokuskan dengna animasi-animasi tersebut.
Namun, seiring perkembangan zaman hal itu sudah tidak
relefan lagi. Nilai sebenarnya dari presentasi bisa dilihat. Sehingga presentasi
yang tidak dihadiri oleh presetator dan tidak memuat banyak tulisan, seperti
halnya buku di salin menjadi lebih bagus. Karena membut nilai pembicara kembali
meningkat. Dan mengembalikan funsi media pembantu presentasi.
Hal yang minimalis bukan hanya membantu dalam pengolahan
presentasi tapi juga bisa lewat barang. Jika kita mengolah barang dengan
minimalis akan memberikan dampak lebih, seperti kita memeliki barang itu
sendiri. Krena jika tidak bernilai barang tesebut hanya akan menggunakan tempat
kita, harus dipelihara, dan dijaga bersihannya, serta dijaga keindahananya.
Tetapi walaupun menggunakan konsep minimalis akan tetap
penting membuat sistem tersebut bermanfaat dengan tidak membuatnya satu kalimat
saja. Usahakan yang dipresentasikan sudah dikuasai dan dipahami dengan jelas,
karena akan memberikan pembawaan yang lebih santai, enak. Dan memudahakn kita
membuat alat bantu presentasinya hanya dengan menyertakan gambar dan teks-teks
yang memicu ingatan kita untuk kembali keh hal sebelumnya.
Maka selalu persiabkan diri dengan baik, agar presentasi
bisa berjalan dengan sempurna.
#30DWC
#30DWCJilid20
#Day5
0 Response to "Day 5 - Presentasi"
Post a Comment