-->

skrip sidang -day13

SLIDE 1 (COVER)
Selamat siang pak ngurah, bu kirami, dan teman-teman sekalian. hari ini saya akan mempresentasikan tugas akhir saya yang berjudul : arsitektur sebagai pereda stress, penerapan healing environment pada rumah susun pekerja industri.

SLIDE 2
dalam 15-20 menit kedepan saya akan mempresentasikan mengenai 6 point berikut. dimulai dari isu, permasalahan, analisa site, kriteria, program ruang, konsep

SLIDE 3
Isu dimulai dengan pertumbuhan industrialisasi membantu perumbuhan pembangaunan kota. Namun, pertembuhan perumahan tidak dapat berimbang dengna pertumbuhan para pekerja. menurut rtrpk data dari BPS Kota bontang diproyeksikan 20 tahun kedepan akan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

akibatnya jumlah perumahan yang layak bagi para pekerja pendatang menjadi berkurang.

stress ini berasal dari stress kuranyga perumahan. namun para pekerja juga sudah mendapatkan stress dari tempat kerja nya. mulai dari kebiasaan yang berulang, peralatan yang sama dan kondisi yang sama, aktivitats yang sama, monoton, lingkungan tempat yang kurang mendukung, kelelahan bekerja, posisi duduk, stress terelalu lama, terpapar zat kimia, debu, asap, kurang waktu beristirahat, refresing, ekonomi yang kemudian memicu permasalahn -peramasalahan lainnya.

SLIDE 4
menurut lazarus dan folkman mengeanai strategi koping ada dua macam yang berfokus pada prolem atau emosi. yang berfokus pada emosi dapat mealkukan:  

User memiliki caranya masing-masing dalam menghadapi stress (coping).  Pertama, anak-anak dengan cara yang ekpresif, ingin tau, kreatif, eksplorasi, tempat ngumpul dan berwarna, lagu, pengendalian emosi dan terapi. Kedua, Remaja ,yang suasana hati gampang beruba caranya adalah tempat diam merenung dan tempat kumpul seumuran. Kemudian, untuk ibu adalah dengan dekat dengan aktifitas keluarga/teman/produktif. Sehingga, Orang dewasa memerlukan tempat relasksasi setelah bekerja dan multitasking

Slide 5
permasalahan
Tujuan

Pendekatan
Menurut (Murphy, 2008) dalam (Lidayana dkk, 2012), mendesain dengan pendekatan Healing Environment terdapat tiga aspek yaitu, alam, indra, dan psikologis. Lingkungan mempunyai peranan besar dalam proses penyembuhan dan arsitektur.

Nature
Pendekatan Alam (Nature) memiliki efek restoratif yang dapat menurunkan tekanan darah, memberikan emosi positif, menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan energi.

Physichology
Pendekatan Psikologis, Secara psikologis, healing environment membantu proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat, mengurangi rasa sakit dan stress. Sementara, aspek psikologi yang dikaitkan dengan penerapan kasus ini.

Sense
Pertama, Kedua, Pendekatan Indera, Indera pada manusia meliputi pendengaran, pengelihatan, peraba dan penciuman serta perasa. Masing-masing dari kelima indera ini memegang peran penting dalam proses penyembuhan (healing).

Kriteria umum
C1 Memberikan distraksi positif untuk mengurangi stress
C2 Membuat koneksi alam dengan pengguna
Kriteria Khusus
K1 Menciptakan mood untuk interaksi dengan keluarga dan diri sendiri
K2 Menciptakan suasana ruangan yang menarik(tidak monoton)

Slide 6
Dari beberapa permasalahan dan konteks yang ada timbul beberapa kriteria untuk meletakkan bangunan, seperti:
1.  Berada dalam posisi yang strategis dengan lapangan kerja para pendatang
2.  Tempat tidak berada ditempat yang terlalu bising, berdekatan dengan RTH yang nanti akan dimanfaatkan untuk tempat penghilang stress.
4.  Lahan kosong yang mudah diolah, Sarana, prasarana, dan utilitas umum yang memadai
Kondisi lahan berupa lahan yang masih kosong dan bersebelahan dengan RTh dengan luas lahan 15300 m². Sehingga desain tapak dapat menjadi sistem perumahan para pendatang baru yang didesain dengan memperhatikan unsur stress pada pengguna.

STRENGTH
Tapak memiliki udara yang sejuk dan berada pada tapak yang dikelilingi dengan hutan sehingga memiliki pemandangan yang indah.
OPPURTUNITY
Tapak terletak pada daerah yang mudah diakses dan dekat
WEAKNESS
Lahan bergelombang dan hanya terdapat satu akses bagi penghuninya baik pejalan kaki dan kendaraan.
dengan fasilitas-fasilitas umum
TREATH
Karena terletak di pinggir jalan raya, tapak berpotensi mendapatkan banyak noise(gangguan kebisingan) dari kendaraan dan juga kemungkinan kemacetan

respon : menaikkan bangunan sejauh 0.6 meter, kemudian orientasi banguanan sesuai arah matahari, treatment terhadap fasad, pembuatan sirkulasi mengeliling banugnan agar menjadi wayfinding yang invormatif. dari noise membuat lahan agak dimasukan.

SLIDE 7
domain to domain transfernya dihasilkan untuk mengetahui permasalhan arsitektur yang dapat diselesaikan

SLIDE 8
KONSEP BESAR

SLIDE 9
adanya force dari light, wind, dan view. lalu contect, culture, dan neednya. framework tersebut membantu untuk membuat kerangka berpikir

slide 10
layering objek
Metode ini salah satu yang digunakan untuk mentranslasikan konsep kedalam bentuk atristektur. Metode layering ini dapat diwujudkan melalui basic form, spatial form, image form . Komposisis laeri-layer tersebut akan membantu merancang tipologi rumah susun ini. Berikut penjelasan dari layer-layer tersebut dari Architectural with landscape method, Daniel Jauslin :

Basic form : bentuk awal berpa gubahan yang mengikuti pola grid. dari pola tatanan massa.

Program form : pembagian fungsi dan organisasi ruang yang mendahulukan force matahari dan angin yang sesuai dengan kebutuhan healing pada aktivitas ruang

Image form: penggunaan bentuk yang membawa exciment

Spasial form : Rancangan untuk menciptakan ruang yang memberikan pengalaman lansekap pada ruang. dari sensori seperti thrapeutic garden

PROGRAM RUANG
ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan
dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk
menurunkan stress yang akan dihadapi.

Dipilih ruangan yang menggunakan penetapan untuk menghadirkan healing

slide 11
disini merupakan transofmasi desain. dibuat dengan massa yang berbeda dicari orientasi massa banguan yang mendukung pemulihan dan mengarakan ke alam.  Terdapat 6 massa yang berbeda untuk membuat mencocokkan bangunan dengan arah datangnya cahaya. dan view yang tenang disamping bangunan. pengaruh terhadap pemulihan stress dicapai dengan memberikan koneksi antar penghuni dengan alam secara visual. Dengan orientasi banguan tetap memperhatikan arah sinar matahari langsung yang dapat memanaskan bangunan dan arah angin untuk memberikan penghawaan sejuk pada pengguna. untuk merepon itu banguanna diorientasikan meamnjang searah timur baratsehingga permukaan banguan yang luas menghadap ke utara dan selatan.

slide 12
membuat massa yang menarik dan seimbang sesuai dengan kdb, Analisa site, dan pendekatan, tidak terbayangi, dari hasil percobaan didapati bangunan dengan bentuk unit yang tetap kotak lebih baik. kemudian dicari lengkungan seperti apa yang derajat lengkungan dan ketebalan bangunan, serta modifikasi lengkung yang diarahakn 23 derajat

slide 13
atap dibuat melengkung pada awalnya tapi setelah disintesa kembali ternyata cocok secara estetika tetapi kurang fungsional untuk unit massa hunian.

slide 14
jembatan kaku dibuat melengkung. zoning massa dibuat lebih private agar wayfinding lebih jeals.

slide 15
bukaan yang baik adalah sebesar 20%. yakni dengan ukuran jendela 1x 1.6 m2 sehingga dengan luasan tersbeut dapat memasukkan cahaya dan angin yang cukup pada bangunan.

slide 16
Refleksi atau pantulan dari permukaan bidang Merancang bukaan untuk cahaya juga perlu memperhatikan warna dan detail permukaan bidang yang terkena sinar. Warna cerah lebih banyak memantulkan sinar daripada warna gelap. Warna putih akan memantulkan 70%- 80% sinar matahari; warna muda (biru muda, kuning muda, hijau muda, coklat muda)

slide 17
interaksi pada tengah bangunan dan penggunana vegetasi material dan teksture. pencahayaan dan penghawaan

Warna dapat mempengaruhi dan
mengendalikan perasaan seseorang di dalam
ruang, karena dengan pemilihan warna yang
tepat, dapat menciptakan suasana yang
diinginkan. efek warna cukup besar terhadap
manusia di dalam ruangan, sehingga
membuatnya sebagai salah satu elemen yang
penting dan memiliki peran yang signifikan
pada sebuah interior (Zein dkk, 2013).

slide 19

Kontrol, menyangkut kondisi suatu lingkungan untuk mewujudkan personalitas, menciptakan teritori dan membatasi suatu ruang.

Teritorialitas, menyangkut suatu pola tingkah laku yang ada hubungannya dengan kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok orang atas suatu tempat. Pola tingkah laku ini mencakup personalisasi dan pertahanan terhadap gangguan dari luar (Holahan,1982 dalam Hartanti 1997)

0 Response to "skrip sidang -day13"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel