Tukang potong rambut kami
setiap hari sabtu atau minggu kita pergi potong rambut. walalupun aku pergi potong rambut aku tidak memotong rambutku dan hanya menemani dua pasukan lainnya. dia menjadi langganana karena bersih, kemudian cepat hasilnya.
adikku hari ini berbicara dengan staffnya dan menemukan fakta menarik. katanya mereka seumuran.
lalu ayah menimpali "wah, hebat dong dia sudah bisa mencari uang."
kausar pun ikut setuju dan menjawab "iyaa"
semakin penasaran ayah pun bertanya, "Dia belajarnya dari mana?"
kemudian, melanjutkannya ceritanya, "dia belajarnya dengan potong rambut teman-temannya. setiap potong rambut gratis. jadi semua teman-temannya dia potongin rambutnya. ntar klo gagal besoknya bakal botak. ntar makin lama makin mahir. sekarang udah ngak jelek lagi cara dia potong rambutnya."
ayah "wah keren sekali, dia punya niat belajar yang tinggi. asal ada kemauan pasti bisa tuh dek!"
Kausar "ya adik juga sedang investasi belajar mencari uang"
ayah,"ya belajar yang rajin ya nak! untuk masa depanmu sendiri. karena masa depanmu sendiri ditentukan oleh dirimu sendiri."
jadi selain belajar mengenai abstraksi belajar mengenai advokasi juga penting. jadi saat ditanya orang advokasi " emang kamu bisa ngerjainnya?"
iya emang bisa, cuma kemahalan aja kalau aku yang kerjain sendiri. kalo aku bayar kamu 2 juta. kalo aku ngerajin yang lain bisa bayar 7 juta. masih bisa nyimpan 5 juta kan ya.
tapi pembelajaran mengenai abstraksi juga penting. agar mempunyai mimpi-mimpi, menjadi lebih visioner.
bayangkan saja kalau dahulu warrent buffet tidak pernah bermimpi dimana disetiap meja akan ada satu buah komputer. dahulu, dimana komputer sangat besar bisa sebesar rumah. membayangkannya untuk bisa kecil dan dibawa-bawa tentu hanya mimpi. tapi warrent buffet berhasil mewujudkan mimpinya tersebut. sekarang mana ada orang yang tidak menggenggam komputernya. semua sudah bisa membawanya kemana-mana dengan sebutan handfone.
0 Response to "Tukang potong rambut kami"
Post a Comment