Day 3- Arsitektur dan perumahan di aceh
Perumahan diaceh sangat beragam. Dulunya dia sangat padaat. Tapi setelah stusanami dia terhapus hilang tanpa jejak. Ada rumah yang otomatis berpindah tempat dan juga yang tidak. Disitu kita sebenarnya dapat membangun ulang dan merencanakan ulang dari awal. Seperti halnya tombol riset.
Tapi, ternyata tidak demikian. Karena orang-orang bisa dibilang
memiliki kebiasaan yang sama. Orang kaya memiliki kebiasaan untuk kaya
sedangkan orang miskin memiliki kebiasaan miskin. Mereka membangun sama persis
dengan mereka menigngalkannya. Seperti semuala dan sedia kala
Mungkin hanya ada pergeseran kecil. Tentang kepemilikian
tanah.
Diisni dapat diketahui orang butuh tempat tinggal sementara
ada yang tinggal ditenda tenda. Dan shelter yang mudah digunakan dan tempat
guna saat kejadian paska terjdai. Banyak berbagai macam lainnya.
Ada hal yang bisa dibanggakan disini. Berbagai rumah bencana
dibangun. Rumah minim. Tapi tidak terlalu nyaman dipakai. Karena dibuat dengan
sangat asal-asalan. Sehingga orang hanya betah semnetara. Tapi ada juga yayng
karena merasa itu lebi hmudah menggunakan dia sampai beranak cucu disana.
Memiliki tambahan-tamabahan.sampai diminta pindah tidak
ingin.
Apakah ada rumah yang islami? Apakah prinsip aristektur untuk
rumah yang islami? Pertama harus dapat mudah dibersihkan dan nyaman digunakan,
kemudian harus layak digunakan untuk semua anggota kelaurga.
Apakah demikian harus ada pemisahan cewek dan cowok? Tentu saja
cewek dan cowok memiliki kebutuhan yang berbeda.
#30DWC
#30DWCJilid33
#Day3
0 Response to "Day 3- Arsitektur dan perumahan di aceh"
Post a Comment