opinion : polusi visual Dan pariwisata
Hampir Dari setiap pembicaraan aku Dan ayahku. Kita berusaha belajar sesuatu.
Kadang dimulai dengan ide menulis apa. Atau sekedar kembali ke dasar. Apa yang kita sudah dengar Dari suatu video apa isinya. Apa kita punya pendapat sendiri.
Beberapa waktu yang lalu ayah mengikuti kelas online menulis opinion yang diutarakan oleh seorang tukang supir truck di Australia. Dia memiliki pendapat pendapat tentang fenomena perubahan perilaku.
Menurut beliau tulisan sendiri dibagi Dua. Tulisan opini Dan tulisan how to (Informatif Dan bagaimana) melakukan sesuatu.
Hari ini ayahku melihat potensiku menulis mengenai uneg- uneg. Mungkin perihal aku suka gosip wkwk. Biasalah cewek. Kita mendengar banyak Hal. Ikut berempati Dan berusaha mengambil hikmah Dari cerita orang lain.
Nah ini share ayahku dan Hal yang akan aku bedah hari ini
Mengenai sebuah opini yang dibaca di Koran terkemuka di Aceh "serambi"
https://aceh.tribunnews.com/opini
Yuk, ikutan Dan temukan dimana letak inti paragrafnya.
https://aceh.tribunnews.com/2023/07/06/polusi-visual-di-banda-aceh-dan-gemerlapnya-bukit-bintang-di-malaysia?page=4
Hari ini opini ini yang aku baca. Penulis merupakan perantau Aceh yang tinggal di Malaysia.
Aku sebagai anak Arsitektur dan perancangan Kota tentu sangat concern dengan Hal ini. Polusi visual. Seperti yang dikatakan penulis. Bahwa polusi ini dampaknya berbeda dengan polusi cahaya, suara, Dan udara.
Polusi visual saat ini bisa kita rasakan sangat kuat terutama memasuki bulan pemilu. Banyaknya pamflet pamflet yang bertebaran di jalan Dan juga videotron yang makin merajarela. Videotron melakukan banyak polusi sekaligus. Tapi tidak dampat dipungkiri memasang iklan di media digital seperti ini jauh lebih mahal ketimbang media cetak.
Karena disini peraturan yang membungkam Dan meangkap pelaku seperti ini Masih sangat kurang.
Peraturan seperti di bukit Bintang Malaysia mungkin kita dapat ikuti. Agar Aceh tetap menjadi Kota pariwisata yang pantas untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Aceh merupakan Kota pariwisata yang dinantikan Dari seluruh penjuru dunia.
Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus pintar menilai bagaimana kebijakan ini nantinya akan diteruskan.
Padahal juga ada permasalahan sampah yang berserakan dijalan Dan coretan-coretan phylox yang ditemukan dijalan
Sumber gambar : kompasiana
0 Response to "opinion : polusi visual Dan pariwisata"
Post a Comment