bertemu dengan pendahulu berakhir menjengkelkan
Aku hari ini baru aja berjumpa dengan abang yang sebelumnya
bekerja disini. Sebenarnya agak tidak sesuai dengan perkiraanku. Menurutku abangnya
harusnya lebih culun dan lebih rapi atau lebih gimana gitu. Yang lebih
pembawaan yang lebih baik.
Ternyata tidak seperti demikian. Abangnya lebih macho
pembawaannya. Lebih bisa berbaur dengan tukang. Karena bangnya juga pandai
berbahasa aceh.
Aku sebenarnya jadi bertanya-tanya apa first impression
orang terhadapku kalau aku berbahasa aceh?
Apa aku dilihat sebagai orang yang sombong? Tapi dalam hati
aku tidak pernah merasa kecil dan berusaha untuk humble.
Aku sebenarnya bingung juga apakah ini sudah jadi keputusan
yang benar untuk bertemu dengan abang itu. Abang itu seoalah tidak terima digantikan.
Jadinya dia mau main kesini lagi katanya. Katanya juga komunikasi biasa-biasa aja.
Tapi dia mungkin ngiranya kalau ntar ada lahan baru. Dia bakal dipanggil lagi.
Tapi karena sekarang aku yang menghubungi dia dan akhirnya
dia tau kalau dia sudah digantikan. Dia merasa gak enakan juga.
Dia bilangnya dia mau minta kerjaan lagi kesitu. Tapi bilangnya
orang biasanya kalau udah didepak gak balik lagi.
Dia ceritanya melakukan kesalahan. Dan kesalahannya ini
membuat 2 rumah di bagian al qamar jadi salah dibuat. Dia ngasil pintu tanpa
ukuran. Yang membuat tukangnya ngerjaiannya suka-suka. Karena dikerjain
suka-suka, alhasil disalahkan ke tukang gambarnya. Kenapa gambarnya bisa salah.
Aku bersyukur akan bebebrap ahal
1.
Kuliah itu gak murah. Jadi jangan malas-malasan
kalau udah ada ilmunya langsung apply
2.
Harus selesain kuliahnya dengan semaksimal
mungkin.
3.
Aku merasa aku diharapkan
1.
Bisa rendering yang lebih bagus. Buat rumah
dengan rendering yang lebih bagus. Nyata. Dan real.
2.
Bisa buat poster promosi iklan yang lebih bagus
3.
Bisa terima tamu
(jagain kantor, bilang hi ke orang-orang, bisa promosiin kantor juga
keluar, walaupun gak sampai ke tahap penjualan atau sales. Tapi kalau bisa
jualan dan meningkatkan produktifitas dan kinerja kantor itu lebih bagus lagi.)
4.
Membuat gambar dengan benar, print dan juga bagi
kavling. Katanya kalau 2 tahun pertama tuh bisa lebih banyak kelapangan dan
lihat kavling.
5.
Bisa mengoperasaikan printer itu dengan baik.
6.
Harus bisa mengambil hati mereka dan membuat
mereka empati. Biar lebih disenangin sama mereka. Mencoba untuk berbaur sama
yang lain.
Yang agak penting itu soal rab, dan bagi
kavling, perbaikin gambar. Kalua dari bang zul ada soal terima tamu. Itu masih
perlu diperjelas terima tamunya gimana. \
Desainkan bentu rumah yang lebih kecil. Yang
ukurannya 400m2
Setelah ketemuan, aku jadi yakin kalau kita
emang harus punya database nomor tukang, bisa ngerjain apa. Serapi apa
dikerjainnya. Dan database yang cantik dana rapi.
Ms accesss.
Aku bisa juga buat produk produk yang untuk
saingan dia atau yang lainnya.
Okey tulisan uneg unegku sudah selesai. Sebenarnya.
Karena penampakan abangnya gak sesuai dengan harapan aku. Dan cara dia
berbicara dan cara dia bertutur kata. Agak beda dengan harapanku. Tapi , I think
it’s okay.
Aku gak bisa bilang juga. Mungkin dia agak
terkejut juga dengan aku yang cewek ngajak ketemu dia. Walaupun dia sempati
ngajak diwarkop dan akhirnya mau dia station. Sudah bener apa yang dibilang cut.
Untuk ketemuan di café.
--
Tapi ajaibnya setelah ketemu abang itu. Aku
merasa aku lebih kuat lagi. Katanya dia, dia kira anak cewek gak bakal tahan di
lapangan. Tapi aku tahan-tahan aja.
--
0 Response to "bertemu dengan pendahulu berakhir menjengkelkan"
Post a Comment