pemilu 2024
Perjalanan ku memilih pemimpin negara. Gak cuma pemimpin negara yang harus mencari suara rakyat.
Rakyat juga harus berusaha untuk bisa memilih 🤧. Singkat cerita jam 8 malam aku berusaha untuk datang cepat karena aku ternyata tidak mendapatkan undangan berarti aku bukan dpt. Eh taunya, aku Masih beralamatkan alamat lama ku. Yakin alamat yang ada saat aku 7 tahun. Ngakak bukan main. Alhasil aku terpaksa menyerah menjadi golongan orang golput. 5 tahun lagi lah. 2029 baru milih.
Seketika lihat ig orang -orang Masih bisa milih katanya. Nanti jam 11 atau 12. Jadi datanhlah aku jam 12. Ke kampoeng Keucik lampuoet.
Eh ternyata dia tidak Terima. Katanya harus dikampung yang sama walaupun bukan dpk nya dia. Alhasil aku Tanya, "dimanakah lokasi tps ku sebenarnya?"
Oh di lampeneurut katanya. Di SD dekat lampu merah.
Oke, aku kesana. Kali ini ada 7 tps disini. Rame membeludak. Aku minta masuk. Kata kakaknya wah foto copy dulu kak. Aku bilang aku bawa fotocopy nya. Katanya harus berwarna Dan ada tanda tangannya. Aku langsung diarahkan ke ruangan ujung di SD itu. Diruangan ujung ternyata dibilang ini emang lampeneurut tapi aku lampeneurut Kampong. Ini lampeneurut juang. Disuruh ke gang sebelah. Disebelah, meunasah (mirip mesjid) katanya.
Akunlun gas menuju kesana. Taunya rame Juga. Kali ini 3 tps dilokasikan kesini. Nasib orang gak pke undangan. Oke aku menuju bapak2 yang kelihatan ya memimpin semua orang ini. Baju paling beda. Warna biru tulisan bawaslu. Yang lain kaos. Dia rompi. Oke katanya akan diharapkan ke yang lebih tinggi.
Biasanya Terima jadi. Gak pernah mikir2 tps mana Dan lokasinya pun gak pernah nyari2. Tapi karena emang baru pindah sih.
Bapaknyanh lebih tinggi mengecek diaplikasi online. Wah Masih di batam ya. Padahal bukan batam. Tapi dia scanning mata-nya. Jadi Salah baca.
"Iya beda lokasi pak. Tapi, ktp nya udah pindah kesini. "
"Okey ktp ini kami Terima. Tapi, nanti klo dpt udah habis. Baru dpk. Kalau surat suaranya Masih ada baru dpk katanya. "
Kemudian mengantrilah aku. Sampai akhirnya tiba2 pukul 2. Aku sudah berada dipuncak kesabaran. Aku mau cabut aja Kalau 2.15 belum dipanggil. Tapi keinginannnku untuk menyelesaikan hak ku sebagai warga negara yang baik menghalangiku. Apalagi mengingat. Banyak sekali orang rela pergi ke kampung halaman nya demi bisa memilih.
Alhasil aku tetap berkutat disana. Hujankemudian mulai mengguyur. Bapak yg dpk dibelakang ku tiba-tiba dipanggil. Wah aku dilewatin dong? Batinku.
Aku pun berusaha memasang sepatu. Satu orang dibelakangku dipanggil lagi. Wah luar biasa. Jadi aku mau masuk ke tenda. Pas aku berdiri di tenda namaku dipanggil.
Okey jadi masuk rumah tunggu ke 2. Sudah ada 8 orang sebelum aku. Dan duduk 2 orang setelah aku. Tapi ternyata orang yang sesudah aku dipanggil duluan. Karena dia istri yang no 8. Ya udah aku sabar. Bahkan kakak kpps yang menandatangani disana juga menyadarinya Dan protes ke bapak kpps2. Tapi bapak kpps3 orangnya suka guyon. Yaudahlah nasib. Aku sudah bersabar sejauh ini. Bersabar satu lagi gak ada masalah .
Akhirnya jam 2.19 aku masuk ke bilik. Dan aku buka kertasnya sebesar meja makan. Banyak sekali nama yang tercantum didalamnya. Aku pun menyoblos yang paling meyakinkan. Aku kurang mengikuti berita. Tapi aku sadar. Harusnya lebih sadar lagi.
Akhirnya jam 2.30 aku caw dengan suasana gerimis.
Jadi aku pergi ke 3 tps Dan ditolak. Sampai akhirnya yang ke 4 baru diterima. 🙏🙏
0 Response to "pemilu 2024"
Post a Comment