kacamata
Cerita fiksi. Kesamaan latar tempat atau tokoh hanya kebetulan belaka.
Ibu, kemarin marah besar saat aku dibelikan Kacamata. Ditengah lagi milih Ibu keluar Dari ruangan itu. Lalu ayah jadinya berlari mengejarnya.
Ibu, kemarin marah besar saat aku dibelikan Kacamata. Ditengah lagi milih Ibu keluar Dari ruangan itu. Lalu ayah jadinya berlari mengejarnya.
Lalu, melakukan pembayaran. Ibu bilang marah sama ayah tidak memperlakukannya dengan adil. Dibilang Kacamata ku lebih bagus Dan Ibu semuanya murahan. Sedih Dan sakit hati katanya.
Sebenarnya, yang ayah kasih saat itu Dan pada waktu itu sudah pas. Karena ayah make duitnya mahal ditempat lain. Baru aja menikah. Pergi ke Aceh. Anaknya masuk kuliahan. Baru aja bercerai. Liburan. Ini karena ayah juga bersikeras Kalau mau semua uang yang diberikan ke keluarga ya dari kerja keras dan Halal.
Jadi Ibu bilang marah ke ayah. Karena dilakukam tidak adil. Bilangnya Allah akan mengurangi reslzeki ayah. Karena Ibu tidak mendapatkan hak hak nya.
Ibu diambil Dari keluarga ya secara terhormat. Dan ibu harus dihormati. Ibu bukan orang lain. Katanya.
Ayah baru saja mpp. Aku juga gak mau lagi di rumah. Tapi aku gak heran sih Kalau ayah sampai nikah lagi.
Ibu gak memperhatikan ayah. Ayah cape harus nyetir seharian, baru meladeni Ibu, padahal Gigi ayah sakit sekali. Ibu bilang dia yang cape.
Kalau sekarang Ibu gak suka aku sama ayah ngobrol sama sekali bilang nya gak wajar. Palingan dikeluarga Ibu. Ibu sebagai penyambingnya. Dan gak punya saingan ank ceweknya.
Tapi Kalau Ada. Juga kasihan anak ceweknya. Jadi, Allhamdullillah.
Anak ceweknya udah terkurung, serba Salah, harus mendapatkan yang jelek atau ngak sama sekali karena keserakahan, keegoisan, Dan kemanjaan.
Bilangnya "ngak kok, semua anak Ibu sama. "
Bullshit. Astougfirullah.
Ya sama Dari ujung sedotan. Emang sama - sama anak.
Tapi jadi anak Ibu gak enak. Begitu labelnya berubah jadi "anak"
Langsung gak enak semuanya. Ibu ketika orang lain dapat hasil Dari kerja keras ayah. Ibu marah. Seolah yang diambil Dari bagiannya dia.
Aku mengerjakan jual-jualan ini di rumah, kemarin marah. Sekarang aku serahkan ke ibu. Gak mau juga. Aku ngapain aja Salah. Bilangnya karena gak adil Dari sikap ayah. Padahal ayah normal Dan fleksibel aja.
Jadi aku gak boleh beebicara sama ayah. Kalau ngak ibu gak mau beebicara sama ayah.
Gak enak banget suasana di rumah Karena ini. Semoga aku selalu diberikan rezeki Dan kecukupan.
Semoga ayah sehat selalu Dan diberikan kekuatan.
disclaimer. Emang punyaku harga lensanya 600 ribu lebih mahal. Aku udah menawarkan ke ayah untung mengembalikan 600 ribunya. Atau malah memberikan Ibu 300 ribunya agar smaa. Ibu berkatanl. Total harga punyanya dia, 3.9 jt. Tapi pas punyaku dibelim semua lensa suad naik 300 ribu per bijinya. Artinya harganya naik 300*4 karena dua pasang beda. naik 1.2 juta. Jadi Kalau kemarin aku ikut beli dengan spec saat ini yang sama harganya 4.2. berarti bedanya 300 ribu. Kalau dengan spect yang sama aku bisa kasih ke ibu 150 ribu.
Ibu mempermasalahkan keuangan ya Dari bunya Ibu. Ibu menikah dengan ayah bulan Februari. Jadi Kalau denganjatah Dari perusahaan belum ada sampai bulan Februari lagi. Katanya ditambah ayah Dua juta. Walaupun Dari perusahaan juga belum dapat.
Kalau aku ditambah 4 juta katanya.
Pokoknya gak enak banget suasananya. Aku gak ada niatan umroh. Aku juga tidak merasa pantas untuk berkunjung ke rumah Allah.
Aku berharap aku kausar Dan ayah. Selalu berada di dalam lindungan Allah.
Abang2 Dan adikku baik ke kami. Normal lah. Orang kita juga gak mengharapkan apapun. Berkelakuan baik sepertinya. Sejauh ini.
Bang Abi serba bisa Dan peduli. Bang Andre orangnya ramah senyum Dan bersih. Rihan anak yang patuh pada kemauan orang tuanya.
Mungkin emang salahnya ada Rasa harapan itu. Tapi, lebih baik tak usah merasakan apapun.
Ibu bilang mau facial Dan segala macam. Kita lihat aja. Bakal kecapean apa ngak. Dari selala usia Ibu Lebih tua 5 tahun Dari Bunda. Dan lebih mudah sakit.
Masalahnya Bunda ku yang dulu dengan yang sekarang berbeda. Bagaikan sekoci kapal. Yang semua orang harus menyelamatkan Diri nya masing2.
Ibu manja sekali dan matre. Perhitungan banget Kalau yang keluarin aku. Manja karena apa-apa sedikit ngambek. Pergi gitu aja. Jadi antara gak bertanggung jawab dan juga gak bisa Kalau bukan dia yang spesial. Harus dia yang utama.
Ini situasi saat Ibu marah sekali. Sebelum dia pergi Dan teriak2 Kalau kacamatanya paling murahan
Katanya sih, Kalau anak Ibu yang lain matanya gak rusak. Tapi Kalau seandainya yang dapat dikasih ayah anak kandung Ibu. Ibu, pasti senang aja.
Ibu mau yang terbaik buat anaknya? Iya anak kandungnya. Tapi, emang kamu bukan anak kandungnya kan Dil(?). Anak Dari Bu Mirwatul Uli. Yang begitu beliau benci.
Apa berarti bisa menyayangi anak Dari orang yang dia benci. 0 % guys.
Ini cobaan buat aku. Untuk itu aku harus bisa mengambil manfaat Dan mengerjyapa yang aku bisa untuk diri ku.
Ayah gimana? Seperti nya kita hanya bisa berharap Kalau apa yang ayah pilih Dan pasangan nya. Merupakan yang Terbaik Dari Allah. Dan memiliki maksud yang baik.
Tapi, kedatangan Ibu kesini. Membuat belum ada yang bisa dikerjakan Dan cape secara mental. Sehingga fisiknya jauh lebih cape.
0 Response to "kacamata"
Post a Comment